Dokter Beberkan Kelompok Miliki Risiko Gangguan Kesehatan Jika Intermittent Fasting

25 Februari 2024, 05:44 WIB
Ilustrasi intermittent fasting (IF). /Freepik/onlyyouq/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada beberapa kelompok yang memiliki risiko alami gangguan kesehatan jika kelompok ini melakukan puasa intermiten.

Pasien penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau gastritis yang belum terkendali, pasien penyakit ginjal (liver tahap lanjut), dan pasien dengan kondisi penyakit lainnya termasuk kelompok individu yang perlu perhatian khusus jika hendak mulai puasa intermiten. Termasuk ibu hamil, ibu menyusui, pasien diabetes, 

"Karena tentu saja kelompok ini harus memenuhi kebutuhan nutrisi. Kelompok ini tidak disarankan melakukan puasa sampai kondisinya benar-benar fit," kata dr. Martha Rosana, SpPD dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Baca Juga: Terjebak Macet Karena Tanah Longsor, Seorang Ibu Hamil Berhasil Dievakuasi

Menurutnya, kelompok individu yang memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila hendak melakukan puasa intermiten.

Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk memperoleh informasi terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi, penggunaan obat-obatan, serta kondisi kesehatan guna menghindari risiko yang mungkin muncul akibat berpuasa.

Pembatasan periode waktu makan atau puasa intermiten aman dilakukan, tetapi tidak untuk semua orang menurut 

Baca Juga: Hal Penting Soal Obat Kumur Hingga Diabetes dan Alzheimer

"Intermittent fasting sebenarnya aman untuk banyak orang, tetapi tidak semua orang. Jadi ada beberapa kelompok yang kurang aman melakukan puasa atau intermittent fasting," kata Martha, dilansir dari Antara.

Martha mengatakan, puasa intermiten atau yang biasa disebut sebagai diet puasa di antaranya dapat membantu mengurangi berat badan melalui pengurangan asupan kalori total dan membantu mengontrol rasa lapar maupun kenyang.

Menurut dia, puasa intermiten juga dapat membantu memperbaiki kondisi metabolik berupa tekanan darah, kadar gula darah, kadar lemak, dan kolesterol darah serta mendukung upaya perubahan gaya hidup yang berkelanjutan dan upaya untuk berhenti merokok.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler