Hal Penting Soal Gaya Hidup Tidak Banyak Bergerak dan Banyak Duduk

- 8 November 2023, 14:23 WIB
Ilustrasi Bergerak Maju
Ilustrasi Bergerak Maju /Unspalsh/Brett Jordan

HARIAN BOGOR RAYA - Secara umum, orang-orang di berbagai negara maju, gaya hidup tidak banyak bergerak disebut lumrah. Orang bisa menghabiskan waktu per hari hingga 10 jam setiap hari untuk duduk, khususnya selama jam kerja.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk tidak banyak bergerak, semakin tinggi kemungkinan mereka terkena masalah kesehatan. Contohnya, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker, dimana semuanya bisa meningkatkan risiko kematian dini.

Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk (tidak banyak bergerak, red), bisa merusak kesehatan seseorang. Namun, risiko itu bisa dikurangi dengan melakukan olahraga kurang dari setengah jam setiap hari atau selama 22 menit, menurut penelitian dalam British Journal of Sports Medicine.

Baca Juga: Risiko Duduk Terlalu Lama dan Rajin Olahraga Dengan Demensia

Pada temuan itu, para peneliti seperti disiarkan Health beberapa waktu lalu mengamati data pelacak kesehatan dan aktivitas dari hampir 12.000 orang yang mengenakan alat pendeteksi gerakan di pinggul mereka selama 10 jam sehari, setidaknya selama empat hari.

Para partisipan ini baik laki-laki maupun perempuan berasal dari Norwegia, Swedia, dan Amerika Serikat, diamati setidaknya selama dua tahun.

Analisis keseluruhan menunjukkan tidak banyak bergerak selama lebih dari 12 jam setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian akibat segala sebab sebesar 38 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang hanya duduk selama 8 jam sehari.

Baca Juga: Langkah Tepat Saat BAB Dengan Toilet Duduk

Namun peningkatan risiko kematian hanya terlihat pada orang yang melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat kurang (MVPA) dari 22 menit setiap hari.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x