HARIAN BOGOR RAYA- Indonesia harus menerapkan batas lingkar pinggang yang lebih rendah dari standar WHO.
Prevalensi risiko metabolik yang tinggi terjadi pada lingkar pinggang pada banyak orang Asia yang lebih rendah dibandingkan dengan orang Eropa.
Demikian diungkap Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), dr Dicky L. Tahapary, Sp.PD-KEMD, Ph.D.soal lingkar pinggang.
Baca Juga: Wajib Diketahui Demi Cegah Obesitas, Ahli Bagikan Saran Porsi Makan
Menurutnya, penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat bagaimana memahami lingkar pinggang. "Dan melakukan pengukuran lingkar pinggang sendiri,” ujarnya.
Ia menyarankan nilai batas indeks massa tubuh (IMT) untuk mendefinisikan obesitas pada orang dewasa di Indonesia direvisi menjadi di atas 25 kg/m2.
“Kami telah merilis publikasi yang menyarankan untuk merevisi nilai batas IMT ≥25 kg/m2, ambang batas ini mungkin lebih tepat untuk mendefinisikan obesitas pada populasi orang dewasa di Indonesia," kata Dicky melalui keterangan tertulis, Kamis.
Baca Juga: Cegah Obesitas, Dokter Spesialis Anak Bagikan Tips Kebutuhan Kalori Anak