8. Makanan ringan olahan: pilihan yang sulit karena amat dekat dengan kegemaran anak-anak. Banyak olahan seperti keripik dan kerupuk mengandung gula tambahan tinggi. Pilih makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran sebagai pengganti.
9. Susu alternatif: biasanya memiliki rasa cokelat atau stroberi, alternatif susu bisa mengandung gula tambahan tinggi. Maka, pilihlah susu biasa atau tanpa pemanis seperti susu almond.
Baca Juga: Bulan Puasa, Dokter Anjurkan Umat Islam Harus Batasi Asupan Gula, Termasuk di Luar Bulan Puasa
Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengontrol konsumsi gula pada anak-anak di antaranya:
1. Baca label: saat berbelanja, biasakanlah untuk membaca label pada kemasan untuk mengetahui kandungan gula tambahan dalam produk.
2. Batasi konsumsi gula: meskipun tidak mengapa untuk menikmati makanan manis sesekali, penting untuk membatasi makanan ini untuk mencegah konsumsi berlebihan.
3. Tawarkan penganan: alih-alih menyajikan camilan manis, tawarkan buah-buahan segar, sayuran dengan selai atau pasta, atau bisa pula kerupuk gandum dengan keju untuk anak-anak.
Baca Juga: Ahli IPB Ungkap Perlunya Perubahan Perilaku dan Sosial Masyarakat Indonesia Soal Gula
4. Contohkan kebiasaan hidup sehat: anak-anak adalah peniru ulung dari orang tua. Maka, orang tua harus memastikan untuk mencontohkan kebiasaan makan yang sehat dan membatasi asupan gula.***