Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ada beberapa ahli menyarankan kemungkinan penyebab terbalik dari temuan konsumsi makanan digoreng dengan gangguan kesehatan mental.
Para ahli itu percaya, masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat membuat orang mengubah pola makan mereka dan mereka mungkin beralih ke makanan yang menenangkan sebagai cara pengobatan sendiri.
Sementara, para peneliti dari Hangzhou, China menemukan, konsumsi makanan digoreng, khususnya kentang goreng, berkontribusi pada gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Tips Olah Adonan Gorengan Hingga Jadi Gorengan Tak Jadi Lemak Trans Ala Pakar Kesehatan
Dilaporkan Medical Daily, Selasa (25/4), tim peneliti melakukan studi berbasis populasi dengan 140.728 orang untuk mengidentifikasi korelasi antara konsumsi gorengan dan risiko berkembangnya masalah kesehatan mental.
Temuan menunjukkan seringnya mengonsumsi makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, dikaitkan dengan risiko kecemasan 12 persen lebih tinggi dan risiko depresi 7 persen lebih tinggi.
Para ilmuwan percaya bahwa akrilamida, bahan kimia yang terbentuk selama proses penggorengan, adalah biang keladinya. Mereka menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap akrilamida dapat menyebabkan kecemasan dan perilaku seperti depresi.
Baca Juga: Gorengan Terbaik di Dunia, Menparekraf Sandiaga Uno Sarankan Berbagai Inovasi Soal Pisang Goreng
Sebagai bagian dari penelitian, para ilmuwan juga mengevaluasi perilaku ikan zebra yang terpapar akrilamida. Mereka menemukan ikan zebra yang memiliki paparan akrilamida jangka panjang memilih tinggal di zona gelap di dalam tangki, menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi.
