Network
HARIAN BOGOR RAYA - Selain asap rokok, paparan alergen udara seperti debu, udara dingin dan paparan asap lainnya bisa menjadi pencetus asma pada anak kambuh atau tambah parah.
“Sebetulnya masih banyak asap-asap yang lain yang juga bisa mencetuskan serangan. Seperti Asap kendaraan bermotor ketika memanaskan mobil atau motor asapnya masuk ke dalam rumah itu bisa menjadi pencetus, Kemudian asap masakan yang bisa sangat iritatif. Misalnya membuat masakan yang sangat tajam aromanya dan menusuk hidung Misalnya menumis sambal,” ucap dokter dengan bidang spesialis Pulmonologi Respirologi anak sekaligus dokter spesialis anak RSCM Jakarta Pusat, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, menyambung soal asap rokok.
Masih terkait asap rokok, katanya, anak dengan penyakit asma harus bisa ditangani dengan benar.
Baca Juga: Fakta Lebih dari Lima Puluh Persen Iklan Rokok Ada di Lingkungan Sekolah
Serangan asma yang berat dengan kondisi sesak napas hingga penurunan kesadaran, akan bisa mengancam jiwanya, meskipun angka kematian asma pada anak masih lebih rendah dibanding dengan penyebab kematian lainnya seperti pneumonia dan infeksi pernapasan lainnya.
Selain itu, dokter tamatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menyebut, penanganan yang tidak benar juga dapat memengaruhi kualitas hidupnya sehingga tidak sebaik anak-anak normal lainnya.
“Karena kalau misalnya asmanya tidak tertangani anak asma jadi takut berolahraga karena berolahraga bisa menyebabkan serangan misalnya. Dia takut beraktifitas dengan leluasa, kemudian dia juga sering mengalami gangguan tidur ketika serangan asma terjadi pada malam hari. Itu adalah hal-hal yang seringkali membuat kualitas hidup anak dengan asma terganggu,” ucapnya.
Baca Juga: Penting! Ketahui Dampak Penuaan Dini dari Rokok Elektrik
