Psikolog Beberkan Anjuran Berlari Hingga Soal Kesehatan Mental

- 25 Juni 2023, 21:38 WIB
Ilustrasi berlari
Ilustrasi berlari /id.pinterest.com / @Suburban Men/

HARIAN BOGOR RAYA - Saat melakukan rutinitas olahraga lari tidak ada anjuran memaksakan diri dengan berlari sejauh atau selama mungkin. Namun, perlu disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan tubuh masing-masing.

"Lari itu sebenarnya personal karena itu terapi buat diri masing-masing, jadi, (lari) sekuatnya dan secukupnya. Dengarkan badan saja kapan mesti cepat kapan mesti berhenti, yang penting untuk rilis isu mentalnya, jadi, terserah kita mau kayak apa," kata Psikolog, Farah Djalal, dilansir dari Antara, soal berlari.

Selain berlari, kegiatan yang dapat dilakukan untuk meredakan kecemasan dan masalah mental, seperti menjalankan hobi, mendengar musik, bercengkerama dengan teman, atau rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.

Baca Juga: Beberapa Tips Bermanfaat Demi Capai Garis Akhir Saat Ajang Lari Maraton

Farah mengingatkan, waspadai tanda-tanda kemunculan masalah mental, meliputi kesulitan tidur, tidak nafsu makan, enggan bertemu orang banyak dan melakukan pekerjaan, serta kondisi emosional yang lebih sensitif.

Dia mengimbau masyarakat tidak menunggu sampai rasa cemas datang untuk memulai rutinitas olahraga serta jangan menunggu masalah kesehatan mental memburuk untuk mencari bantuan psikolog profesional.

Ia pun mengatakan, olahraga lari bermanfaat untuk menurunkan tingkat kecemasan karena dapat mendorong produksi hormon endorfin yang membuat perasaan menjadi lebih bahagia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Lari Pagi Bersama Bima Arya dan Komunitas Lari di Pakansari Cibinong Bogor

"Lari itu sebenarnya bisa untuk mengakhiri kecemasan karena meningkatkan hormon endorfin yang bikin kita jadi happy," kata Farah saat ditemui pada acara Kick Off ajang #PELARIANWEEKENDERS di Jakarta, Minggu.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x