Fakta Polusi Udara dalam Ruangan dan Kematian di Seluruh Dunia

- 13 September 2023, 20:06 WIB
Ilustrasi dampak negatif polusi udara.
Ilustrasi dampak negatif polusi udara. /Freepik-Freepik/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada polusi udara dalam ruangan. Polusi udara dalam ruangan itu mampu membuat sekitar 3,2 juta kematian di seluruh dunia pada 2020, dengan 32 persen berupa penyakit jantung iskemik, 23 persen stroke, 21 persen infeksi saluran napas bawah (pneumonia), 19 persen PPOK, serta 6 persen kanker paru.

"Polusi udara dalam ruangan terjadi karena terdapat sekitar 2.4 miliar orang di seluruh dunia (sekitar sepertiga populasi global) memasak menggunakan kompor minyak tanah, biomassa (kayu bakar, kotoran hewan, limbah tanaman), dan batu bara yang menghasilkan polusi udara dalam ruangan yang berbahaya," tutur Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara (PPRPU) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof Agus Dwi Susanto.

Masih terkait polusi udara dalam ruangan, Agus pun memaparkan, data Global Burden of Disease Study 2019, dimana penyakit respirasi berkontribusi terhadap 32,1 persen kematian dan 30,33 persen tahun hidup disesuaikan dengan disabilitas atau disability-adjusted life years (DALYs) dan disebabkan pajanan ambient particulate matter pollution (APMP).

Baca Juga: Dokter Beberkan Hal Penting Soal Manajemen Stres dan Polusi Udara

"Total 4.140.000 kematian dan 118,2 juta DALYs disebabkan oleh penyakit respirasi terkait polusi udara," ujarnya yang juga menjabat Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta tersebut.

Guna menangani beberapa dampak buruk lantaran polusi udara, Kemenkes usahakan beberapa langkah. Salah satunya melalui gerakan 6M dan 1S, terdiri atas memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau laman web, kedua mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah, dan tempat umum di saat polusi udara tinggi, dan ketiga menggunakan penjernih udara dalam ruangan.

Keempat, menghindari sumber polusi dan asap rokok, kelima menggunakan masker saat polusi udara tinggi, keenam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta segera konsultasi secara daring atau luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan.

Baca Juga: Konsumsi Herbal dan Peningkatan Daya Tahan Tubuh Terhadap Polusi Udara

Jelasnya, 99 persen populasi dunia tinggal di lingkungan yang tidak memenuhi kriteria pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia ( World Health Organization /WHO)

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x