Pengaruh Kendaraan Listrik Basis Baterai Hingga Kondisi Polusi Udara

- 7 September 2023, 20:36 WIB
Ilustrasi kendaraan listrik/ Pixabay/ mmurphy.
Ilustrasi kendaraan listrik/ Pixabay/ mmurphy. /Adinda Lubis /MEDANSATU.ID

HARIAN BOGOR.RAYA - Kendaraan listrik berbasis baterai memang masih menghasilkan jejak karbon atau emisi jika setiap hari diisi ulang dengan listrik yang umumnya berasal dari pembangkit tenaga batu bara.

“Namun, berdasarkan perhitungan KPBB, emisinya tetap bisa lebih rendah sekitar 28 persen per km ketimbang kendaraan ICE biasa,” kata direktur Eksekutif KPBB, Safrudin Ahmad sekaligus Ketua Forum Udara Bersih Indonesia (FUBI) itu, masih soal kendaraan listrik.

Masih soal kendaraan listrik, jelasnya, pada saat 4 unit atau setara dengan 1,6 GigaWatt PLTU Suralaya dalam posisi shutdown sejak 29 Agustus, polusi udara pada 30-31 Agustus tetap tinggi.

Baca Juga: Anjuran Penting Bagi Pengguna Kendaraan Listrik

“Aksi pembenahan terhadap sektor transportasi tetap memiliki urgensi paling tinggi,” katanya.

Sementara, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menilai kebijakan pemerintah menerapkan bekerja dari rumah (work from home/WFH) bagi sebagian aparatur sipil negara (ASN) yang mengurangi penggunaan kendaraan pribadi mulai membuahkan hasil dalam mengurangi polusi udara di Ibu Kota Jakarta.

“Kebijakan WFH mampu mengurangi mobilitas warga dan menurunkan penggunaan transportasi pribadi dari kota penyangga, seperti Depok, Bekasi dan Tangerang ke Jakarta,” katanya, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Indonesia dan Korea Selatan Perlu Tingkatkan Kerja Sama di Berbagai Investasi, Termasuk Kendaraan Listrik

Menurut dia, kebijakan WFH berpengaruh signifikan terhadap pengurangan emisi karbon dari kendaraan pribadi yang mayoritas masih menggunakan mesin bakar atau internal combustion engine (ICE).

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x