Network
HARIAN BOGOR RAYA - Anda perlu tahu ada beberapa kiat penting bagi para wanita menopause demi bisa kelola stres.
Langkah awal bagi para wanita menopause itu adalah harus sadar jika menopause merupakan fase yang dialami nyaris pada setiap perempuan. Maka, saat sudah masuk fase menopause, wanita itu tidak sendiri.
Wanita menopause juga harus sadar jika ada orang-orang terdekat yang mampu mendukung para wanita menopause. Wanita menopause pun harus mengenali dan menyayangi diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Baca Juga: Saran Penting Bagi Wanita Menopause
"Jika kita ingin mengubah diri kita, kita dapat membuat target yang dapat dicapai dan sesuai dengan kapasitas kita saat ini," kata dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr dr Natalia Widiasih Raharjanti.
Bahkan, para wanita menopause bisa mencari bantuan tenaga kesehatan profesional seperti psikolog maupun psikiater jika terdapat kesulitan dalam menjalani fase menopause.
Ia pun menuturkan, para wanita menopause bisa mencegah overthinking atau memikirkan sesuatu berlebihan dengan tidak fokus pada masalah, tetapi mencari solusi.
Baca Juga: Mayat Wanita Ditemukan dalam Kondisi Membengkak di Rumahnya
"Jangan fokus di masalah tetapi lihat apa sih masalahnya, apa solusinya. Tapi jangan mencoba mengubah sesuatu yang tidak bisa kita ubah," tutur dia di Jakarta, Kamis.
Wanita Menopause, Kolesterol, Hingga Overthinking
Natalia mencontohkan, mereka yang sudah secara genetik cenderung memiliki kadar kolesterol darah tinggi seperti orang dengan kelainan genetik hiperkolesterolemia familial, pertama-tama harus menerima kondisinya dulu.
Kemudian, berpikir cara agar kolesterol ini tidak menyebabkannya terkena masalah kesehatan semisal penyakit jantung koroner (PJK).
Baca Juga: Dampak Olahraga Berlebihan dan Perkembangan Penyakit Jantung
"Itu cara efektif untuk mengubah enggak jadi overthinking terhadap satu pikiran tertentu," kata Natalia.
Natalia menjelaskan overthinking biasanya terjadi saat ada kecemasan atau pikiran berulang. Dia menyarankan orang yang berada dalam kondisi tersebut mendefinisikan apa yang sebenarnya dia pikirkan sesuatu yang nyata atau bukan.
Kalaupun itu nyata, pikirkan apakah bisa diubah atau tidak dan kalau tidak bisa diubah apa yang bisa dilakukan.***
