Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ketika para peneliti menyesuaikan data dengan berat badan, hubungan yang diamati antara usia pertama kali siklus menstruasi dan komplikasi stroke sedikit melemah, meski tetap signifikan. Para peneliti pun mengatakan, berat badan bisa menjadi faktor penting lain yang mempengaruhi hasil.
Para peneliti mengatakan, temuan ini mendukung kemungkinan usia menstruasi pertama dapat dimasukkan ke dalam strategi awal kehidupan guna mencegah diabetes dan perkembangan komplikasi diabetes.
“Temuan ini menambah dimensi lain terhadap faktor-faktor penentu risiko kardiometabolik yang kurang dipahami, khususnya pada wanita yang relatif kurang terwakili dalam bidang penelitian ini,” kata Sumantra Ray, Direktur Eksekutif NNEdPro Global Center for Nutrition & Health, yang turut serta dalam penelitian ini.
Baca Juga: Akibat Gangguan Tidur, Wanita Alami Menstruasi Wajib Tahu
Perlu diketahui, penelitian di Amerika Serikat yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) Nutrition Prevention & Health mengatakan menstruasi yang dimulai berusia 13 tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 di usia paruh baya.
Menstruasi pada usia dini, terutama sebelum usia 10 tahun, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena stroke sebelum usia 65 tahun pada penderita diabetes, demikian temuan para peneliti setelah menganalisis data lebih dari 17.000 wanita berusia antara 20 dan 65 tahun.
Dikutip laman Hindustan Times, Kamis, para peneliti dari Universitas Tulane dan Rumah Sakit Brigham dan Wanita di AS mengatakan bahwa penelitian ini bersifat observasional, mereka tidak dapat menentukan penyebab di balik hubungan ini.
Baca Juga: Deretan Sebab Masa Menstruasi Semakin Rumit dan Tips Kurangi Rasa Lemas Saat Menstruasi
“Usia yang lebih dini pada [siklus menstruasi pertama] mungkin menjadi salah satu indikator awal kehidupan dari lintasan penyakit kardiometabolik pada wanita,” saran mereka dalam penelitian mereka.
