Tampilan militer diperkuat dari Bomber Hijau Tua dengan beragam patch sebagai aksen. Meski demikian aksen tersebut justru menjadi pembawa pesan yang penting.
Patch-patch itu bertuliskan pesan utama serta program-program yang ingin diusung pasangan nomor urut tiga terkait dengan tema yang dibawakan mulai dari kata-kata "Sat-Set", "Tas-Tes", "Geopolitik Progresif", "Kuliah Gratis Anak Prajurit dan Bhayangkara", hingga "Modernisasi Pertahanan Sakti".
Di samping itu, Lisa menyebutkan gaya kekinian dalam debat ketiga tersebut juga dinilai sejalan dengan upaya Ganjar dan Mahfud Md dalam menjaring para pemilih muda yang berasal dari Generasi Z dan milenial.
"Itu sejalan dan saya lihat konsisten dengan kampanyenya mulai dari konten kreatif, dan grafis-grafis yang digunakan itu memang mengarah ke Gen Z. mungkin karena keduanya sudah berumur jadi gaya berpakaian mereka juga dibuat seperti muda," kata Lisa.
Konsistensi dari dua Capres lainnya juga tetap membawa pesan menarik untuk dipahami bersama.
Baca Juga: Ahli Ungkap Soal Warna Kulit dan Tren Fesyen Warna Rambut Pumpkin Spice Latte
Adapun Anies Baswedan, Capres dari nomor urut satu yang setia dengan setelan jas hitam dan kemeja putihnya secara tetap ingin menonjolkan citra sebagai pejabat publik dengan tampilan tersebut.
Menurut Lisa, tampilan jas hitam dan kemeja merupakan tampilan yang memang awam dipakai oleh pejabat secara global dalam acara-acara resmi.
"Dia artinya memang memposisikan diri dengan gaya formal untuk menunjukkan beliau adalah birokrat dan negarawan yang sejajar dengan pejabat dari negara-negara lainnya. Itu alasannya untuk konsisten menggunakan jas seperti dalam acara-acara resmi," katanya.