Penting Anda Ketahui Soal IMT Hingga Aktivitas Fisik

- 23 Januari 2024, 14:07 WIB
Faktanya, obesitas dapat menyebabkan komplikasi, seperti hiperglikemia, diabetes tipe-2, dan penyakit kardiovaskular. Obesitas juga bisa menyebabkan kematian. Menurut penelitian, setiap 5 unit indeks massa tubuh (IMT) di atas 25kg/m2 dapat meningkatkan risiko kematian.
Faktanya, obesitas dapat menyebabkan komplikasi, seperti hiperglikemia, diabetes tipe-2, dan penyakit kardiovaskular. Obesitas juga bisa menyebabkan kematian. Menurut penelitian, setiap 5 unit indeks massa tubuh (IMT) di atas 25kg/m2 dapat meningkatkan risiko kematian. /NDTV.com

HARIAN BOGOR RAYA - indeks massa tubuh (IMT) bisa didapatkan dengan membagi antara berat badan dalam satuan kg dengan tinggi badan dalam satuan meter yang dikuadratkan. Contoh, seseorang dengan berat badan 55 kg dan tinggi badan 153 cm, dan IMT sekitar 23,5 yang berarti sudah masuk kategori kelebihan berat badan.

"IMT 23,5 ini harus hati-hati, sudah masuk kategori kelebihan berat badan, jadi ada risiko menuju obesitas sehingga harus hati-hati. Berat badan idealnya, itu tinggi badan dikali 90 persen, yakni 47-48 kg," tutur pakar gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Firlianita Ahdiyanti.

Seseorang disebut masuk kategori obesitas tingkat 1 jika IMT-nya berada pada angka 25-29,9 dan obesitas tingkat 2 jika memiliki IMT lebih dari 30.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Faktor Pertama Kali Menstruasi Hingga Berat Badan

"Orang dengan obesitas tingkat 1, masih bisa kita bantu pola makan dan aktivitasnya. Namun, orang dengan IMT di atas 30 atau bahkan 40 ke atas, itu biasanya sudah ada intervensi medik artinya obat-obatan yang diawasi dokter, tindakan operasi seperti bariatrik surgery," jelas Firlianita.

Menurutnya, obesitas bukan hanya tentang penampakan seseorang yang terlihat besar atau gemuk. Namun, sudah termasuk dalam kategori penyakit. Pasalnya, sudah banyak terjadi gangguan metabolisme di dalam tubuhnya. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, tetapi perlu intervensi.

Ia pun memberikan kiat agar bisa menurunkan berat badan 0,5-1 kg dalam satu minggu. Langkahnya dengan pola makan dan aktivitas fisik rutin.

Baca Juga: Dampak Penting dari Pola Makan Tidak Teratur dan Pembatasan Asupan Makanan

Dia dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar daring, Selasa, mengingatkan orang-orang dengan kelebihan berat agar tidak fokus pada asupan makanan semata tetapi juga memasukkan aktivitas fisik dan ini harus dilakukan teratur serta terukur.

 

Aktivitas Fisik 

Ilustrasi aktivitas fisik.
Ilustrasi aktivitas fisik. (ANTARA)

Aktivitas fisik teratur dan terukur berarti melakukannya sebanyak 3-5 kali dengan durasi minimal 150 menit per minggu, misalnya jalan kaki, atau jalan cepat untuk bisa mencapai penurunan berat badan sekitar 0,5-1 kg dalam satu minggu.

Lalu, dari sisi asupan makanan, bisa dimulai misalnya dengan mengurangi 500 kalori per hari yang setara dua centong nasi dengan lauk satu potong ayam dan satu gelas kopi susu.

Baca Juga: Deretan Makanan Super Bermanfaat Bagi Kesehatan Jantung Anda

"Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.

Di sisi lain, mengurangi konsumsi makanan tinggi gula, lemak dan garam. Merujuk Kementerian Kesehatan, seseorang dalam sehari dianjurkan mengonsumsi maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam dan 5 sendok makan minyak atau 67 gram lemak.

Firlianita mengingatkan orang-orang dengan kelebihan berat badan untuk berhati-hati agar tak jatuh pada kondisi obesitas. Dia merujuk Kementerian Kesehatan mengatakan kelebihan berat badan ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) 23-25.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah