Hal Penting Soal Risiko Prostat Membesar

- 6 Februari 2024, 12:35 WIB
Pria perlu mengenali gejala radang prostat
Pria perlu mengenali gejala radang prostat /

HARIAN BOGOR RAYA - Umumnya, para pria khawatir, jika prostat membesar artinya para pria itu memiliki risiko lbih tinggi untuk mengembangkan kanker prostat. Itu tidak benar.

BPE atau pembesaran prostat yang jinak biasanya terjadi pada pria Dalam rentang usia di atas 50 tahun. Itu bukan kanker. Umumnya, tidak menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

BPE sendiri adalah istilah medis yang digunakan untuk menjelaskan prostat yang membesar. Itu adalah kondisi yang bisa memberi pengaruh cara penderita buang air kecil.

Baca Juga: Pembesaran Prostat, Rencana Pemimpin Kerajaan Inggris Ditunda Hingga Pengobatannya

Dikutip dari NHS melalui Antara, risiko kanker prostat tidak lebih besar bagi pria dengan prostat yang membesar daripada bagi pria tanpa prostat yang membesar.

Prostat sendiri merupakan kelenjar kecil yang terletak di panggul, di antara penis dan kandung kemih.

Jika prostat membesar, dapat menempatkan tekanan pada kandung kemih dan uretra, yaitu saluran tempat urine melewati.

Baca Juga: Hal Penting Soal Terapi Radiasi Bagi Pasien Kanker

Hal ini dapat mempengaruhi cara penderita buang air kecil dan mungkin menyebabkan, yakni kesulitan memulai buang air kecil, keinginan buang air kecil yang sering serta kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Pada beberapa pria, gejalanya ringan dan tidak memerlukan pengobatan. Pada yang lain, gejalanya dapat sangat mengganggu.

 

Penyebab pembesaran prostat jinak

Penyebab pembesaran prostat tidak diketahui, tetapi diyakini terkait dengan perubahan hormonal seiring bertambahnya usia seorang pria.

Baca Juga: 6 Buah Bantu Cegah Kanker Payudara

Keseimbangan hormon dalam tubuh seseorang berubah seiring bertambahnya usia, dan ini dapat menyebabkan kelenjar prostat Anda tumbuh.

 

Mendiagnosis pembesaran prostat jinak

Seseorang perlu menjalani beberapa tes berbeda untuk mengetahui apakah memiliki prostat yang membesar.

Dokter umum mungkin melakukan beberapa tes ini, seperti tes urine, tetapi yang lain mungkin perlu dilakukan di rumah sakit.

Baca Juga: Langkah Penting Jika Benjolan Pada Kelenjar Tiroid Terindikasi Kanker

Beberapa tes mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa dengan BPE, seperti kanker prostat.

 

Pengobatan pembesaran prostat jinak

Pengobatan untuk prostat yang membesar akan bergantung pada seberapa parah gejala penderita.

Jika Anda memiliki gejala ringan, biasanya tidak memerlukan pengobatan segera. Dokter akan memberi tahu apakah dan kapan penderita perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Pengetahuan Penting Soal Rebahan dan Cegah Kanker Pankreas

Penderita mungkin akan disarankan untuk membuat perubahan gaya hidup, seperti mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasim.

Selanjutnya, membatasi konsumsi pemanis buatan, berolahraga secara teratur dan mengurangi minum di malam hari.

Obat untuk mengurangi ukuran prostat dan merelaksasi kandung kemih mungkin direkomendasikan untuk mengobati gejala sedang hingga berat dari prostat yang membesar.

Baca Juga: Deretan Gejala Kanker Pada Tubuh Anda  

Pembedahan biasanya hanya direkomendasikan untuk gejala sedang hingga berat yang tidak merespons obat.

 

Komplikasi pembesaran prostat jinak

Pembesaran prostat yang jinak kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi, seperti, infeksi saluran kemih (ISK), retensi urine kronis dan retensi urine akut.

 

Retensi urine kronis

Retensi urine kronis terjadi ketika seseorang tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya tetapi masih bisa buang air kecil sedikit.

Gejala retensi urine kronis dapat mencakup, aliran lemah saat buang air kecil, kebocoran urine di malam hari, perasaan bahwa perut seseorang membengkak atau bahwa Anda tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Baca Juga: Kabar Duka! Artis Senior Kiki Fatmala Meninggal Dunia Usai Berjuang Lawan Kanker

Retensi urine kronis biasanya tidak menyakitkan tetapi dapat perlahan-lahan meregangkan otot kandung kemih dan membuatnya lebih lemah.

 

Retensi urine akut

Retensi urine akut (RUA) adalah ketidakmampuan tiba-tiba untuk buang air kecil.

Gejala RUA melibatkan, tiba-tiba tidak bisa buang air kecil sama sekali, nyeri perut bagian bawah yang parah, pembengkakan kandung kemih yang dapat dirasakan dengan tangan.

Segera pergi ke unit gawat darurat terdekat jika mengalami gejala.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x