Para Peneliti Ungkap Wanita Lakukan Olahraga dan Risiko Kematian

- 21 Februari 2024, 11:34 WIB
Ilustrasi hijab, ilustrasi wanita, ilustrasi muslim
Ilustrasi hijab, ilustrasi wanita, ilustrasi muslim /freepik/

"Studi kami tidak menyarankan bahwa wanita harus berolahraga lebih sedikit, tetapi lebih mendorong wanita yang mungkin tidak mendapatkan cukup olahraga karena berbagai alasan, bahkan jumlah olahraga yang relatif sedikit dapat memberikan manfaat yang signifikan," kata co-author sutdi tersebut Dr. Hongwei.

Studi ini melihat aktivitas fisik lebih dari 400.000 orang dewasa di AS berusia 27 hingga 61 tahun melalui survei yang dilakukan oleh National Center for Health Statistics antara tahun 1997 dan 2019.

Baca Juga: Polsek Ciampea Gelar Olah TKP atas Penemuan Mayat Pria di Depan Minimarket Cinangneng,

Para peneliti juga mengumpulkan data tentang kematian akibat semua sebab dan kematian kardiovaskular dari catatan National Death Index dari dua tahun setelah survei.

Sekitar 40.000 peserta meninggal selama periode penelitian, di mana 11.670 kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.

Studi ini mengungkapkan bahwa wanita yang berolahraga setidaknya 150 menit per minggu memiliki risiko kematian dari segala sebab 24 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat aktivitas lebih rendah.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Soal Wanita Hamil dan Makanan Ultraproses

Pria yang mencapai tingkat aktivitas fisik yang direkomendasikan yang sama memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mencapai ambang batas tersebut.

Olahraga mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung, stroke, atau kejadian kardiovaskular lainnya sebesar 36 persen pada wanita, sementara pria mengalami penurunan risiko sebesar 14 persen.

"Kami berharap studi ini akan membantu semua orang, terutama wanita, memahami bahwa mereka siap mendapatkan manfaat besar dari olahraga. Ini adalah cara yang sangat kuat untuk hidup lebih sehat dan lebih lama. Wanita secara rata-rata cenderung berolahraga lebih sedikit daripada pria dan diharapkan temuan ini menginspirasi lebih banyak wanita untuk menambahkan gerakan ekstra dalam hidup mereka," kata Penulis Senior Dr. Susan Cheng.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah