Network
HARIAN BOGOR RAYA - Pemeriksaan fisik bisa menjadi bagian dari penanganan dari kasus infertilitas (masalah kesuburan, red) yang dialami pria maupun perempuan. Pemeriksaan fisik itu berupa pemeriksaan saluran tuba dan rahim menggunakan Histerosalpingografi atau HSG, serta pemeriksaan kondisi sperma.
Sementara, tenaga kesehatan yang bekerja di lapangan diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan tentang reproduksi (kesuburan, red). Termasuk melaksanakan giat penyuluhan kepada masyarakat mengenai masalah itu.
Kemudian, agar tidak terpengaruh informasi yang menyesatkan seputar infertilitas (masalah kesuburan, red), ia mengatakan, sebaiknya mengakses sumber-sumber informasi yang kredibel mengenai hal itu.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Hubungan Kesuburan Pria Dengan Vape Atau Rokok Elektrik
"Platform seperti situs MauPunyaAnak.id yang diinisiasi PERFITRI dan Merck sangat membantu pasangan dengan menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya untuk mendukung perjalanan fertilitas mereka, khususnya melalui program bayi tabung," kata pakar fertilitas dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Prof. Dr. dr. R. Muharam Natadisastra.
Ia pun menekankan pentingnya edukasi untuk menepis stigma dan mitos soal infertilitas atau kondisi ketidaksuburan.
"Stigma dan mitos seringkali diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi fertilitas," kata Muharam dalam acara diskusi kesehatan tentang infertilitas di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Deretan Makanan Bergizi, Bisa Tingkatkan Kesuburan Hingga Peluang Hamil
Menurut dia, masyarakat yang tinggal di daerah pelosok masih ada yang mempercayai mitos tentang penggunaan obat herbal tertentu untuk mengatasi masalah kesuburan karena belum punya pengetahuan memadai tentang kerja sistem reproduksi.
