Network
HARIAN BOGOR RAYA - Orang-orang dalam kelompok risiko tinggi, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak, harus memperhatikan soal konsumsi kopi. Khususnya saat cuaca panas. Pasalnya, kafein bisa meningkatkan risiko dehidrasi.
“Kopi dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Dehidrasi akibat kopi mungkin tidak terasa langsung, karena efek diuretiknya lebih halus dibandingkan dehidrasi dari diare atau muntah,” jelas dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo, dr. Faisal Parlindungan.
Saran lain selain soal kopi, adalah agar minum air minimal 8 gelas atau dua liter per hari, juga konsumsi buah dan sayur seperti semangka, melon, bayam dan timun untuk memenuhi cairan tubuh. Hindari konsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan agar tidak memperburuk dehidrasi.
Baca Juga: Tips Saat Cuaca Panas, Pakaian Longgar Hingga Minum Kopi
Jelasnya, cuaca panas pun memiliki dampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan. Contohnya pada lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.
"Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik," kata Faisal, dilansir dari Antara.
Selain itu pada kelompok rentan, cuaca panas juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas. Faisal menjelaskan heatstroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius. Gejalanya meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Baca Juga: Tips Saat Cuaca Panas, Pakaian Longgar Hingga Minum Kopi
Paparan panas yang berkepanjangan pada orang yang rentan juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.
