HARIAN BOGOR RAYA - Orang harus bisa mengatur perasaan dan mengelola emosi. Tujuan dari atur perasaan dan kelola emosi adalah agar tidak hanyut dalam kondisi emosional hingga menjadi terlalu meledak-ledak.
Cara kelola emosi bisa dilakukan dengan berusaha tetap realistis saat menetapkan harapan berkenaan dengan sesuatu yang disukai atau didukung.
"Supaya enggak kecewa kita perlu me-manage harapan dengan realita kita. Misalnya paslon lain menang, tapi kita juga harus melihat kenyataan gimana, kalaupun berharap boleh, tapi jangan tinggi banget," kata psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika Kusumaningrum yang praktik di Rumah Sakit Pluit Jakarta, masih soal emosi.
Baca Juga: Penelitian Tunjukkan Emosi Berbeda dan Pola Pernapasan yang Beda
Masih kata dia, orang bisa latihan mengelola emosi dengan mengenali kemampuan diri dan tidak terlalu tinggi dalam menaruh ekspektasi.
Ia pun menjelaskan siasat bagaimana atasi kekecewaan akibat kekalahan. Termasuk kekecewaan karena kekalahan calon yang mereka dukung dalam pemilihan umum.
Masih kata dia, wajar bila orang kecewa lantaran harapannya tidak menjadi kenyataan. Rasa kecewa itu mesti dikelola agar tidak sampai menimbulkan stres yang mengganggu hidupnya.
Baca Juga: Misteri Mengapa Seseorang Ada di Pikiran Kita: Penjelasan Psikologi dan Emosi
"Bukan berarti enggak boleh stres, ada stres yang bagus untuk diri kita. Paslon kalah, oke dia stres, tapi masih level stres yang baik, malah jadi memotivasi itu bagus stresnya, karena manusia butuh stres untuk menggerakkan diri," kata Nirmala.