Jamaludin, Dengan Kemampuan Otodidak Atasi Masalah Sendiri Perbaiki Smartphone Tanpa Kursus

- 26 Juli 2023, 19:26 WIB
Foto/Jamaludin
Foto/Jamaludin /

HARIAN BOGOR RAYA - Fenomena servis HP otodidak semakin merambah di Indonesia. Banyak individu diberbagai lapisan masyarakat telah mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki masalah pada perangkat telepon pintar mereka sendiri.

Hal ini mencerminkan peningkatan kemandirian teknologi di tengah masyarakat, seiring dengan berkembangnya teknologi telepon pintar yang semakin kompleks.

Servis HP otodidak mengacu pada kemampuan seseorang untuk melakukan perbaikan atau pemeliharaan pada smartphone mereka sendiri, tanpa harus mengandalkan jasa pusat servis resmi.

Baca Juga: Usai Viral di Medsos, Kini Lima Pemenang Flash Sale Rp1 Shopee Resmi Terima Mobil Seharga Rp1

Kemampuan ini umumnya diperoleh melalui pembelajaran mandiri, eksperimen, atau referensi panduan servis yang tersedia secara daring.

Salah satu faktor yang mendorong masyarakat Indonesia untuk menguasai servis HP otodidak adalah biaya. Dengan kemampuan ini, mereka dapat menghemat biaya reparasi yang mungkin cukup tinggi jika membawa perangkat mereka ke pusat servis resmi.

Diketahui bahwa banyak dari mereka yang memperoleh kemampuan servis HP otodidak memiliki latar belakang pengetahuan teknis yang beragam.

Ada yang memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi, sementara yang lain belajar melalui berbagai sumber online seperti video tutorial, forum, dan grup media sosial.

Baca Juga: Peneliti Singgung Hal Penting Soal Etika Beraktivitas di Media Sosial

Salah satu pelaku servis HP otodidak, Jamaludin tinggal di Kabupaten Bogor, menyatakan, "Saya tertarik mempelajari servis HP otodidak karena ingin mengatasi masalah teknis pada smartphone saya sendiri tanpa harus membayar biaya servis yang mahal.
Selain itu, pembelajaran ini juga membuat saya lebih memahami bagaimana smartphone bekerja."

Meskipun servis HP otodidak menawarkan berbagai keuntungan, ada juga beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Kemampuan servis otodidak harus diperoleh melalui pembelajaran yang benar dan memadai.

"Tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada perangkat, dan berpotensi merusaknya dengan permanen," ujar Jamal.

Baca Juga: Penekanan Seniman Soal Kehadiran Teknologi dan Kemampuan Manusia

Perusahaan ponsel pintar pun memiliki beberapa catatan penting tentang servis HP otodidak. Mereka menekankan bahwa jika smartphone masih dalam masa garansi, mencoba servis otodidak dapat menyebabkan garansi hangus.

Selain itu, kerusakan yang diakibatkan oleh praktik servis yang tidak benar mungkin tidak dicakup oleh garansi pabrik.

Di era digital ini, peningkatan kemandirian teknologi di masyarakat melalui servis HP otodidak dapat dilihat sebagai perwujudan dari semangat belajar dan eksplorasi dibidang teknologi.

Namun, tetaplah penting untuk memahami batas dan risiko yang mungkin terkait dengan servis otodidak, serta selalu berpegang pada etika perbaikan yang tepat agar smartphone tetap berfungsi dengan baik dan aman digunakan.***

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah