Network
HARIAN BOGOR RAYA - Pihak Badan Informasi Geospasial (BIG) baru memulai beberapa tahun belakangan soal proses pemetaan skala kadaster, merealisasikan realisasi 5 persen wilayah Indonesia. Lalu, dalam rencana kerja pada tahun 2024, BIG akan merampungkan pemetaan (peta, red) seluruh wilayah di Pulau Sulawesi, dan pada tahun 2025 untuk Pulau Kalimantan dan seterusnya, termasuk pulau kecil Indonesia hingga selesai tahun 2028.
“Kami mendapat dukungan anggaran Rp800 miliar lebih dari APBN, dan juga di cover dari World Bank,” ujar Kepala BIG, Muh Aris Marfai, masih soal peta.
Masih soal peta, pada proses yang sedang berlangsung, tim ahli BIG di lapangan bukan hanya memetakan wilayah, tetapi termasuk menyempurnakan dengan sistem digitalisasi radar, dimensi dan elevation model topography dyn kualitasnya setera dengan perusahaan Google.
Baca Juga: Apa itu Peta Konsep? Alat Visual untuk Memahami dan Mengorganisasi Informasi
“Memang tak mudah banyak sekali tantangan yang dihadapi mulai dari bentang alam Indonesia yang sangat luas dan bervariasi dari ketinggian 0 - lebih dari 500 meter DPL, tapi harus optimis semua demi cita menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Pihak Badan Informasi Geospasial (BIG) pun memiliki target dalam empat tahun ke depan (2025-2028) kualitas peta dasar dan sistem informasi geospasial Indonesia keseluruhan sudah setara dengan peta milik perusahaan Google.
“Bahkan kami berkeyakinan Google sebagian menggunakan data peta kita sebelum 2029 karena kualitasnya yang sangat presisi dan akurasi nya sangat baik,” katanya, dilansir dari Antara.
Target itu, katanya, memiliki peluang besar bisa terwujud berkat adanya dukungan dari kementerian/lembaga terkait, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat terhadap upaya BIG mentransformasi informasi geospasial nasional.
