Mengenal Makanan Papeda Asal Papua, Sejarah dan Singkatannya

- 24 Juli 2023, 21:53 WIB
Tangkap layar YouTube
Tangkap layar YouTube /

HARIAN BOGOR RAYA - Papeda adalah makanan tradisional khas Papua dan maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi Sayang telah menjadi bagian penting dari kehidupan dan budaya masyarakat. Sebagai hidangan yang mengandalkan bahan dasar tepung sagu, makanan papeda memiliki rasa yang lembut dan tekstur kenyal menyerupai lem atau gel berwarna putih bening. Selain menjadi pilihan makanan sehari-hari, papeda juga mempunyai makna budaya yang mendalam bagi suku-suku asli Papua. Dalam bahasa Inanwatan atau bahasa Papua, papeda disebut dengan ‘dao’.

Proses mengolah sagu menjadi bubur papeda membutuhkan perkakas belanga. Lalu, saat air mendidih dituangkan ke dalam saripati sagu sambil diaduk sampai mengental dan terjadi perubahan warna, yaitu dari putih menjadi bening keabu-abuan. Pengadukan dalam proses ini harus searah sampai tekstur benar-benar merata menjadi bubur lem.

Sepasang sumpit atau dua garpu khusus digunakan untuk mengambil dan menyantap papeda. Caranya dengan menggulung-gulung hingga bubur papeda melingkari sumpit atau garpu, lalu diletakkan di piring dan siap disantap bersama kuah kuning. Tak perlu dikunyah, menyantap papeda dapat langsung diseruput dan ditelan.

Baca Juga: Viral ! Resep Seblak Papeda Ala Rafael, Pedas dan Gurih

Makanan papeda umumnya disajikan dengan hidangan lauk-pauk, seperti ikan, daging, sayur-sayuran, dan kuah kental yang beraroma khas. Lauk-pauk ini biasanya disajikan terpisah dari papeda dan dapat dimakan bersamaan dengan hidangan tersebut. Papeda memiliki rasa yang netral, sehingga lauk-pauk dan kuah yang menyertainya berperan penting dalam memberikan cita rasa yang kaya dan lezat.

Sejarah Papeda
Dilansir dari indonesia.go.id, sejarah papeda terkenal luas dalam masyarakat adat Sentanu dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, juga Manokwari. Makanan kenyal ini sering dihidangkan saat acara-acara penting di wilayah Papua, Maluku, dan sekitarnya. Sehingga tak heran jika papeda menjadi salah satu warisan kuliner Nusantara yang khas.

Sebagai makanan tradisional yang khas, papeda menyimpan riwayat sejarah. Masyarakat adat Papua begitu menghormati sagu lebih dari sekadar makanan lezat. Suku-suku di Papua mengenal mitologi sagu dengan kisah penjelmaan manusia.

Oleh masyarakat Raja Ampat, sagu memang dianggap sebagai sesuatu yang begitu istimewa. Itulah sebabnya, saat memanen sagu mereka acap menggelar upacara khusus sebagai rasa syukur dan penghormatan akan hasil panen (sagu) yang melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga di sana.

Baca Juga: Seblak Kuliner Lezat Menggoda Lidah, Bisa Mengancam Kesehatan?

Halaman:

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x