Network
HARIAN BOGOR RAYA - Akhli kesehatan mengungkapkan daun kecipir mentah memiliki sedikit zat toksik yaitu sianida yang tidak bisa diterima bayi hal ini diungkapkan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Kamu Indonesia ( PDPOTJI) Dr. ( Cand. ) dr. Inggris Tania, Msi.
Kemukakan ini setelah mengetahui kabar meninggalnya bayi berusia 54 hati setelah mendapatkan ramuan daun kecipir beberapa waktu lalu yang mengakibatkan sesak napas dan infeksi paru-paru setelah diketahui meminum ramuan tersebut.
Baca Juga: Ragam Nutrisi dalam Kaldu Tulang dan Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh Anda
"Umumnya ramuan tradisional berupa air perasan, misalnya air perasan daun kecipir didapatkan dari daun kecipir yang mentah. Zat toksik ini walau jumlahnya sedikit tentu tidak bisa diterima bayi, sehingga bayi tersebut akhirnya meninggal," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa 20 Februari 2024.
Tambahnya seharusnya
menurut dia, bayi berusia di bawah usia enam bulan seharusnya hanya mendapatkan ASI eksklusif atau jika tidak bisa diberikan ASI eksklusif, dia semata dapat diberikan susu formula, hal ini karena sistem pencernaan dan imunitas tubuhnya belum sempurna.
Bayi di bawah usia enam bulan biasanya sangat rentan terhadap alergi-alergi tertentu dan tidak bisa menerima beberapa jenis makanan tertentu.
Sesak napas salah satunya tanda alergi yang yang dialami bayi tersebut, dugaan Tania sang bayi memiliki alergi protein kacang-kacangan termasuk kecipir.
Baca Juga: Orangtua Harus Paham! Pemakaian Blender Demi Melumat MPASI untuk Bayi
"Jadi, dugaan saya bayi tersebut ada alergi terhadap protein kacang-kacangan termasuk kecipir maupun bagian tanaman kecipirnya apa itu daunnya, tangkainya, akarnya, tetapi berasal dari satu tanaman yang sama," jelasnya. ***
