Network
HARIAN BOGOR RAYA - Gelatin dan kolagen dalam kaldu tulang yang kaya glutamine dan glysine bisa bantu lebih memperkuat lapisan usus. Yaitu dengan mengurangi permeabilitas usus. Termasuk mencegah zat berbahaya memasuki aliran darah.
Walau ada tawaran banyak manfaat kesehatan, kaldu tulang bisa jadi tidak cocok untuk semua orang. Khususnya bagi mereka yang mempunyai batasan pola makan. Contohnya adalah mereka yang mengikuti pola makan vegetarian dan vegan.
"Kaldu tulang secara umum baik untuk kebanyakan orang, tetapi, sebagaimana kebanyakan hal, itu menjadi tidak aman bagi siapapun kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak," kata ahli diet terdaftar dan pemilik Whole Self Nutrition, Caroline Young, RD.
Baca Juga: Beberapa Minuman Sehat Bisa Bantu Kuatkan Tulang dan Cegah Osteoporosis
"Risiko utama mengonsumsi kaldu tulang setiap hari adalah konsumsi logam berat beracun, seperti timbal dan kadmium. Namun, penelitian menunjukkan risiko yang terkait dengan konsumsi logam tersebut relatif minimal pada kaldu tulang yang dibeli di toko dan buatan sendiri," lanjutnya, sebagaimana dikutip EatingWell melalui Antara.
Ia pun menyampaikan, kaldu tulang menyediakan mineral dan elektrolit seperti magnesium, kalsium, fosfor, sodium, dan potasium, yang penting untuk kesehatan.
Jelasnya, kaldu tulang mengandung senyawa anti-inflamasi seperti kolagen, glutamine, dan glysine yang dapat membantu meringankan gejala peradangan seperti artritis.
"Kaldu tulang mengandung asam amino glycine, yang dapat membantu mencegah inflamasi kronis," katanya.
