Network
HARIAN BOGOR RAYA - Dalam penanggalan Jawa istilah, Kliwon, Pon Pahing, Wage dan lainnya sudah akrab ditelinga kita, masing-masing penanggalan hari berdasarkan primbon Jawa memiliki daya tarik tersendiri.
Saat ini primbon Jawa masih digunakan terutama oleh para kaum spiritual, hal ini bukan hanya tradisi tetapi merupakan warisan para leluhur dari tanah Jawa sejak jaman Majapahit.
Beberapa petinggi negara juga masih menggunakan primbon Jawa dalam mengutak atik roda pemerintahannya agar berjalan mulus.
Baca Juga: Mengenang Wafatnya Murry 1 Februari, Sederet Musisi Bahkan Joko Widodo Ikut Melepas Kepergiannya
Seperti presiden Joko Widodo beberapa kali mereshsafel kabinetnya menggunakan perhitungan hari pasaran Jawa bahkan kabarnya pergantian nama untuk menkopolhukam juga terjadi pada hari Rabu Pon, tidak mustahil karena sederet catatan saat mengganti menterinya Presiden Joko Widodo tepat pada Rabu Pon.
Mungkin Rabu Pon adalah juga hari wetonnya sang presiden, lalu apa rahasia Rabu Pon?
Dikutip dari beberapa sumber seseorang yang memiliki weton ini berarti mempunyai neptu yang besar, yaitu 14 dengan neptu hari Rabu 7 dan neptu pasaran pon 7.
Menurut perhitungan weton, orang yang lahir dengan weton Rabu Pon memiliki kemampuan menyejukkan hati orang di sekitarnya.
Baca Juga: Tinjau Panen Raya, Presiden Joko Widodo Berikan Apresiasi Kepada Para Petani di Desa Karang Layung Indramayu
Selain itu, Rabu Pon juga dikenal sebagai sosok weton yang paling sopan dan santun jika dibandingkan dengan weton lainnya.
Berdasarkan sumber lain, Rabu Pon memiliki sifat bumi kapetak, artinya memiliki sifat pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, serta suka kebersihan.
Rabu pon juga memiliki sifat yang unik dan tegas dan ini juga dimiliki Presiden Joko Widodo yang lahir pada tanggal Rabu Pon, 21 Juni 1961 memiliki neptu 14 (7 + 7). Neptu adalah angka perhitungan Jawa yang bisa dipakai untuk membaca nasibnya.
Selain itu Rabu Pon juga memiliki keberuntungan tak heran jika nasib mulus Presiden Joko Widodo sejak menjabat walikota Solo lalu berlanjut menjadi Gubernur DKI hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia hingga dua periode. ***
