HARIAN BOGOR RAYA - Kiai Ali menilai puasa harus memiliki dampak yang positif untuk menurunkan tensi penguasaan nafsu pada diri manusia.
Menurut dia, cara yang paling efektif untuk menundukkan nafsu amarah yang sabu'iyah maupun bahimiah, yaitu dengan cara lapar (puasa, red) untuk bisa memutus mata rantai terjadinya dominasi nafsu amarah.
Ia mencontohkan jika manusia telah dikuasai nafsu sabu'iyah, ketika orang didoktrin agama yang mengambil satu atau dua ayat terkait jihad, dijamin masuk surga dan disediakan 72 bidadari.
Baca Juga: Selain Sebagai Menu Buka Puasa, Timun Suri Sangat Bermanfaat Untuk Kesehatan
Oleh karena itu, kata dia, jika ada orang yang dangkal pemahaman beragamanya, lalu mempercayai doktrin sesat tersebut, telah muncul nafsu sabu'iyah-nya.
"Layaknya binatang buas, rasa kemanusiaannya hilang karena didominasi virus kekerasan yang masuk ke dalam pikirannya, ingin masuk surga secara instan, tetapi mengabaikan sisi kemanusiaan," katanya.
Kiai Ali berpesan bahwa jihad pada bulan Ramadan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menjalankan ibadah puasa secara baik dan bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas iman.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Kedua Puluh Ramadan untuk Wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor