Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Curhat Soal Peristiwa Topan Khanun

11 Agustus 2023, 13:08 WIB
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. /Reuters/Daewoung Kim/

HARIAN BOGOR RAYA - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol menyebut, Topan Khanun menyebabkan korban manusia yang minimal, meskipun bergerak perlahan saat melintasi Semenanjung Korea karena lebih dari 15 ribu orang dievakuasi lebih awal.

Masih terkait Topan Khanun, Yoon Suk Yeol mengatakan, sekitar 2.400 jalan dan fasilitas bawah tanah juga ditutup lebih awal.

Yoon Suk Yeol mengucap terima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri, kepolisian, pemadam kebakaran dan pekerja pemerintahan daerah atas kerja keras mereka meminimalkan kerusakan akibat topan, serta orang-orang yang secara aktif bekerja sama dengan langkah-langkah pemerintah, kata juru bicara itu.

Baca Juga: Alasan World Expo 2023 Akan Diadakan di Tengah Kota Busan Korea Selatan

Yoon Suk Yeol pada Jumat pun menginstruksikan pemerintahannya untuk memberikan dukungan cepat dan memadai bagi orang-orang yang mengalami kerugian akibat Topan Khanun, kata kantornya, dilansir dari Antara.

Yoon memberikan instruksi kepada Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min setelah diberi pengarahan tentang skala kerusakan secara keseluruhan akibat topan tersebut, kata juru bicara kepresidenan Lee Do-woon dalam pengarahan tertulis.

"Berikan dukungan cepat dan memadai bagi orang-orang yang mengalami kerusakan akibat topan, dan lakukan langkah-langkah untuk memastikan dukungan menyeluruh bagi para korban sehingga mereka merasa nyaman," kata Yoon.

Baca Juga: Pengakuan PB PASI Soal Atlet Pada Kejuaraan Atletik Asia U-20 di Korea Selatan

Presiden Korsel itu menekankan pentingnya melakukan tindakan pencegahan dan evakuasi awal di daerah rawan bencana.

Topan Khanun mendarat di pantai tenggara Korsel pada Kamis pagi dan bergerak perlahan ke utara selama 16 jam, menghilang setelah mencapai daerah di sekitar ibu kota Korea Utara, Pyonyang, pada sekitar pukul 6 Jumat pagi (waktu setempat), menurut badan cuaca.

Topan tersebut menyebabkan banjir, kerusakan fasilitas, tanah longsor, gangguan transportasi, dan penutupan sekolah, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan, kata Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan.

Baca Juga: 50 Tahun Hubungan Indonesia dan Korea Selatan, Ketahui Kerjasama Lain Indonesia dan Korea Selatan

Satu orang meninggal dan satu lainnya hilang, keduanya di dekat aliran banjir, di kota bagian tenggara Daegu pada Kamis, tetapi mereka diklasifikasikan mengalami kecelakaan yang tidak terkait dengan topan.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler