Korea Selatan Ungkap Fakta Balon Berisi Sampah dari Korea Utara

24 Juni 2024, 19:01 WIB
Ilustrasi Korea Utara.* /Pixabay/David Peterson

HARIAN BOGOR RAYA - Kementerian Unifikasi Korea Selatan memberi penekanan, sebagian besar sampah di dalam balon dari Korea Utara terdiri dari kertas bekas dan vinil. Sampah itu bukan sampah rumah tangga biasa.

Hal itu menunjukkan Korea Utara bisa saja sedang berusaha mencegah pengungkapan kehidupan sehari-hari warganya kepada dunia luar.

Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 1.000 balon pembawa sampah ke Korea Selatan beberapa pekan terakhir ini. Korea Utara melakukannya pada beberapa kesempatan sebagai bentuk pembalasan atas kampanye selebaran aktivis Korea Selatan yang mengecam rezim Korea Utara.

Baca Juga: Pentagon Akui Harus Perhatian Pada Eratnya Kerjasama Rusia dan Korea Utara

Pembelot Korea Utara di Korea Selatan dan aktivis konservatif selama beberapa tahun ini, mengirimkan selebaran anti Pyongyang ke Korea Utara menggunakan balon. Tujuan pengiriman itu adalah untuk mendorong warga Korea Utara agar bangkit melawan rezim keluarga Kim.

Korea Utara sendiri sangat menentang kampanye propaganda itu. Korea Utara khawatir masuknya informasi dari luar dapat mengancam kepemimpinan rezimnya.

Pihak Kementerian Unifikasi Korea Selatan juga menyebut, parasit terdeteksi di beberapa balon berisi sampah yang dikirim oleh Korea Utara ke Korea Selatan. Pada balon itu tidak ditemukan zat berbahaya.

Baca Juga: Jelang Laga Pamungkas Grup F Asian Games 2022 Lawan Korea Utara, Robi Darwis Curhat

“Banyak parasit, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi, ditemukan di tanah yang terdapat di sampah,” kata Kementerian Unifikasi.

Pihak kementerian menambahkan, parasit itu diyakini berasal dari kotoran manusia yang ditemukan pada pemeriksaan terhadap 70 balon. Dari banyak balon berisi sampah tersebut, di antaranya ada potongan pakaian yang robek, seperti dasi dan jaket biru dimana nampak seperti dipotong dengan gunting atau pisau.

Pakaian-pakaian tersebut diidentifikasi sebagai barang yang sebelumnya diberikan ke Korea Utara oleh perusahaan Korea Selatan. “Tampaknya Korea Utara merusak dan mengirim barang-barang yang dipasok sebelumnya untuk menyatakan permusuhan ekstrim terhadap kampanye selebaran tersebut dan untuk menyoroti sikap permusuhan terhadap Korea Selatan,” kata seorang pejabat kementerian yang meminta tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Korea Selatan Beri Peringatan Penting Soal Pulau Jeju Hingga Saran Bagi Penumpang Pesawat

Perlu diketahui, pihak Korea Utara kembali mengirim 310 balon pengangkut sampah ke arah Korea Selatan, menurut militer Korsel, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua Korea akibat beberapa aksi pengiriman balon oleh Korut.

Sebagai tanggapan atas pengiriman balon-balon itu, Korsel memulai kembali siaran propaganda melalui pengeras suara setelah sempat berakhir pada enam tahun silam.

Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) Kolonel Lee Sung-jun pada Senin mengatakan balon berisi kertas bekas dan plastik yang dikirim Korut pada Minggu malam tersebut gagal mencapai Korea Selatan karena angin bertiup ke arah timur dan sekitar 50 balon ditemukan melintasi perbatasan.

Baca Juga: Tundukan Timnas Korea Selatan, Squad Muda Indonesia U-23 Melaju ke Semifinial Piala Asia U-23

Lee menuturkan bahwa hingga pukul 8.30 pagi waktu setempat tidak ada balon tambahan yang terdeteksi melayang di udara, namun jumlah balon yang jatuh di Korea Selatan diperkirakan akan meningkat karena pihak militer terus menerima laporan mengenai hal tersebut.

Peluncuran balon pengangkut sampah pada Minggu tersebut menandai aksi pengiriman terbaru balon oleh Korea Utara yang dimulai pada 28 Mei yang digambarkan sebagai respons balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dilakukan oleh para aktivis di Korea Selatan.

Korea Utara diperkirakan telah meluncurkan lebih dari 1.600 balon pengangkut sampah sejauh ini. Peluncuran balon terbaru terjadi beberapa jam setelah Korea Selatan melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara di wilayah perbatasan.

Baca Juga: FILM The Sin Kapan Terakhir Tayang? Film Horor Korea Selatan yang Tak Kalah Seru dari Exhuma

Aksi propaganda tersebut mengutuk upaya Korea Utara untuk menimbulkan kekhawatiran publik sebagai hal yang tidak dapat diterima dan berjanji untuk mengambil “tindakan yang sesuai.”

Lee mengatakan militer tidak mendeteksi adanya aktivitas militer Korea Utara yang tidak biasa setelah siaran tersebut yang berlangsung sekitar dua jam dari jam 5 sore. Siaran tersebut merupakan yang pertama sejak dihentikan berdasarkan deklarasi antar-Korea pada 2018.

JCS memperingatkan bahwa keputusan siaran berlanjut atau tidak akan bergantung pada tindakan Korea Utara. “Mempertimbangkan situasi strategis dan operasional, (kami) akan melakukan operasi secara fleksibel,” kata Lee ketika ditanya mengapa militer tidak melanjutkan siaran setelah peluncuran balon terakhir.

Baca Juga: Aktor Korea Selatan O Yeong Su Terjerat Kasus Pelecehan Seksual, Aktivitas Perempuan Angkat Suara

Sebuah sumber militer mengatakan Korea Selatan kemungkinan tidak akan mengoperasikan pengeras suara lagi pada Senin dengan alasan perlunya mengelola situasi dengan Korea Utara. Sumber pemerintah lainnya mengatakan dimulainya kembali kampanye melalui pengeras suara pada hari sebelumnya tidak berarti Korea Selatan akan melakukan siaran lagi pada Senin.

Pyongyang pernah bereaksi dengan marah terhadap siaran tersebut di masa lalu, dengan melepaskan tembakan artileri ke arah Korea Selatan pada Agustus 2015 untuk menanggapi siaran propaganda melalui pengeras suara itu.***

Sumber : Yonhap

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: Yonhap

Tags

Terkini

Terpopuler