Hal Penting Soal Saleh al Arouri, Wakil Ketua Hamas yang Syahid di Tangan Israel

- 3 Januari 2024, 15:01 WIB
Pejabat Senior Hamas Syeikh Saleh Al-Arouri menjadi Martir Perjuangan Palestina akibat Serangan Drone Israel di Beirut Lebanon
Pejabat Senior Hamas Syeikh Saleh Al-Arouri menjadi Martir Perjuangan Palestina akibat Serangan Drone Israel di Beirut Lebanon /Hamdani/

HARIAN BOGOR RAYA - Wakil ketua Hamas, salah satu kelompok pejuang Palestina, Saleh al-Arouri, kini sudah bertahun-tahun diincar pihak Israel.

Saleh al-Arouri syahid setelah Israel menyerang di sebuah sudut kota Beirut di Dahiyeh. Demikian diungkap oleh The Times of Israel. 

Lalu, menurut kantor berita Lebanon, National News Agency, serangan Israel terhadap Saleh al-Arouri dilakukan dengan menggunakan drone.

Baca Juga: Kondisi Terkini di Gaza, Pasukan Israel Dalih Tanpa Sengaja Bunuh 3 Sandra Yang Ditahan Hamas

Pemerintah Israel sendiri menolak mengomentari peristiwa pembunuhan ini, namun sejumlah pejabat Amerika Serikat yang meminta namanya tidak disebutkan, berkata kepada New York Times dan Washington Post bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas ini.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Selasa, 2 Januari 2023, memastikan bahwa wakil ketua mereka, Saleh al-Arouri, telah dibunuh oleh Israeli dalam sebuah serangan ke Beirut yang menjadi ibu kota Lebanon.

Kantor berita Turki, Anadolu, meringkaskan riwayat pemimpin Hamas itu pada Rabu.

Baca Juga: Situasi terkini di Gaza, Pertempuran Pasukan Israel dan Hamas Makin Memanas

Lahir di kota Arura dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966, Salah Mohammed Suleiman Arouri menyelesaikan bangku sekolah dasar dan menengah di kota itu sampai 1984.

Pada 1992, dia menyelesaikan kuliah di Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat dan lulus sebagai sarjana Syariat Islam.

Dia sudah bergabung dengan Ikhwanul Musilimin sejak menjadi mahasiswa Universitas Hebron pada 1985.

Baca Juga: Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah Viral di Media Sosial

Setelah gerakan Hamas dibentuk pada akhir 1987 oleh para pemimpin Ikhwanul Muslimin, Arouri pun bergabung dengan gerakan ini.

Tentara Israel memenjarakan Arouri dari 1990 sampai 1992 karena keterlibatan dalam Hamas, tanpa proses peradilan.

Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas.

Baca Juga: Hamas Blak-blakan Soal Jumlah Bantuan Masuk ke Gaza

Antara 1991 dan 1992, dia mendirikan sel militer Hamas di Tepi Barat.

Pada 1992, tentara Israel kembali menangkap dia untuk kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena mendirikan sel Brigade Al-Qassam di Tepi Barat.

Dia dibebaskan pada 2007, tapi kemudian ditangkap lagi dan dijebloskan ke penjara sampai 2010. Mahkamah Agung Israel kemudian memvonis dia bebas tapi diasingkan dari Palestina.

Baca Juga: Qatar akan Umumkan Genjatan Senjata antara Israel dan Hamas

Dia kemudian dideportasi ke Suriah dan tinggal di sana selama tiga tahun sebelum berkelana ke sejumlah negara sampai terakhir di Lebanon hingga dibunuh Israel pada 2 Januari 2024.

Arouri adalah salah seorang juru runding Hamas saat pertukaran tawanan Palestina-Israel pada 2011 ketika serdadu Israel bernama Gilad Shalit dibebaskan yang dipertukarkan dengan 1.027 warga Palestina yang dipenjarakan Israel.

Pada 31 Juli 2021, Arouri terpilih kembali sebagai wakil ketua biro politik Hamas untuk kedua kalinya. Dia juga ditunjuk sebagai pemimpin Hamas di Tepi Barat.

Baca Juga: Pejuang Hamas Terus Lakukan Perlawanan Terhadap Militer Israel

Pada 25 Oktober 2023, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, menyebutkan bahwa enam pemimpin Hamas, termasuk Arouri, berada dalam bidikan Israel.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah