Studi Ungkap Beberkan Hubungan Alzheimer, Gula Darah Tinggi, dan Kolesterol

15 Oktober 2023, 16:47 WIB
Ilustrasi alzheimer yang dapat dipicu penyakit gusi. /Antara

HARIAN BOGOR RAYA - Ada studi pada tahun 2022, mengikutsertakan 4.932 orang menemukan jika hubungan antara alzheimer, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi bisa dimulai dini di usia 35 tahun.

Para peneliti mengikuti para peserta selama beberapa dekade dan menemukan, jika mengelola kadar kolesterol dan gula darah sejak dini bisa bantu menurunkan risiko terkena alzheimer di masa depan.

Masih soal alzheimer, ditemukan bahwa ketika kadar gula darah naik, seseorang akan mengalami banyak penanda pencitraan otak dari penurunan kognitif. Hal itu terlepas dari perbedaan berat badan dan insulin.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Hubungan Orang Rajin Minum Kopi Espresso dan Alzheimer

Sementara, kebanyakan orang hanya tahu jika mengonsumsi gula berlebih bisa menyebabkan diabetes. Kenyataannya, kebiasaan ini bisa menyebabkan alzheimer.

Penyakit alzheimer sendiri itu gangguan pada otak yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang guna berpikir, mengingat, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Dilansir dari laman Healthline melalui PMJ News, sebuah studi tahun 2022 yang mengikutsertakan 37.689 orang menemukan hubungan antara asupan gula tinggi dengan peningkatan risiko alzheimer berada di antara wanita.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Fakta Tidur Siang Hingga Tekanan Darah dan Risiko Alzheimer

Mereka yang mengonsumsi sekitar 10 gram (2,4 sendok teh) gula per hari memiliki peningkatan risiko terbesar. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, memiliki hubungan terkuat dengan alzheimer," demikian dikutip dari penelitian tersebut.

Gula darah tinggi dari diabetes juga merupakan faktor risiko sumber untuk mengembangkan penyakit alzheimer. Kondisi itu dapat mempromosikan pertumbuhan plak amiloid di otak, ciri khas alzheimer.

Selain itu, para peneliti pernah berpikir ini benar untuk sebagian besar orang dewasa yang lebih tua. Mereka menemukan bahwa risikonya dapat dimulai lebih awal.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler