Otot Dasar Panggul Perempuan Bisa Melemah, Dokter Ungkap Faktor Utamanya

26 Maret 2024, 11:48 WIB
Ilustrasi perempuan berhijab. /Alfatah Bilal/pexels.com

HARIAN BOGOR RAYA - Otot dasar panggul bisa melemah lantaran aktivitas dimana kerap memberi tekanan pada perut bawah. Contohnya adalah pada pekerjaan rutin mengangkat barang-barang berat atau atlet angkat besi perempuan. Hal itu membuat melemahnya otot dasar panggul selain karena proses melahirkan.

Risiko pelemahan otot panggul pun bisa terjadi lantaran perempuan yang hamil dan melahirkan pada usia di atas 35 tahun. Ototnya lebih kaku untuk mengakomodasi kehamilan dan menjadi lebih lemah.

Masih terkait pelemahan otot panggul pada perempuan, bagi penderita sembelit, ada potensi mengalami pelemahan otot dasar panggul. Pasalnya, penderita sembelit kerap mengejan berlebihan hanya demi buang air besar.

Baca Juga: Hal Penting Soal Rekomendasi Aktivitas Fisik dan Latihan Otot

Otot dasar panggul yang melemah pun kerap tidak memiliki gejala yang dirasakan. Dan banyak wanita tidak menyadarinya. Gejala terasa jika kondisi sudah memberat dan harus menjalani operasi.

Beragam terapi dikembangkan demi atasi melemahnya otot dasar panggul. Contohnya senam kegel, USG untuk melihat otot vagina, terapi sofa magnet yang ada di rumah sakit kandungan serta laser vagina untuk memperbaiki kualitas dan kekuatan otot vagina.

“Kalau otot lemah jalannya hanya latihan, opsinya kalo nggak senam kegel rutin 3 bulan, ada kursi magnet di rumah sakit yang miliki fasilitas kursi magnet, itu bagus karena di bagian bawah tempat duduk ada alat yang alirkan medan magnet, itu bisa menstimulasi otot panggul kita tanpa kontraksi,” kata Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Fernandi Moegni.

Baca Juga: Kiat Penting Agar Bisa Dampingi Remaja Memulai Latihan Otot

Anjuran senam kegel adalah setiap hari selama 3 bulan. Lalu, terapi sofa magnet selama 2 kali seminggu dalam jangka waktu dua bulan. Otot panggul akan bisa semakin kuat dan meminimalkan kerusakan jika latihan rutin dilakukan. 

Masih kata dia, ibu yang baru hamil dan melahirkan anak pertama dianjurkan untuk memeriksakan otot dasar panggulnya mencegah kerusakan dan pelemahan otot.

"Kalau ternyata ada dan nggak tahu dan nggak aware, nggak periksa, nggak dilatih, akibatnya berujung pada berbagai keluhan yang mengganggu kualitas hidup," kata Fernandi, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Penjelasan Dokter Soal Anak Mempunyai Kaki Rata Dengan Kasus Otot Belakang Tumit

Ia menjelaskan, saat hamil pertama, otot dasar panggul sudah bisa melemah sekitar 18 persen karena selama 9 bulan menopang janin yang ukurannya bisa mencapai tiga hingga empat kilogram. Dan setelah melahirkan kerusakan akan meningkat sekitar 36 persen.

Hamil dan melahirkan merupakan proses alami namun merupakan faktor utama otot dasar panggul menjadi melemah. Jika melalui persalinan normal, ibu akan mengejan dan berusaha melahirkan seorang bayi yang beratnya bisa mencapai tiga kilogram lebih melalui jalur lahir.

Hal itu bisa membebani otot panggul dan lama kelamaan bisa meregang dan kendor, terlebih jika proses reproduksinya sering atau yang memiliki banyak anak. Dampaknya bisa mengalami peranakan turun, rahim bisa keluar dari vagina karena proses mengejan, dan tidak bisa menahan pipis.

Baca Juga: Adaptasi Otot Terjadi Saat Istirahat, Studi Ungkap Olahraga 3 Detik Selama Seminggu

“Jadi otot di bawah itu kalau berlebihan bisa kendor, bahkan kalau bayi sangat besar atau menggunakan alat, kadang-kadang walaupun persentasenya kecil bisa saja otot robek, itu yang perlu diwaspadai,” katanya.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler