Network
HARIAN BOGOR RAYA - Tubuh manusia bisa detoksifikasi sendiri. Proses ini terganggu karena pola nutrisi dan kebiasaan hidup tak sehat.
Detoksifikasi sendiri juga terganggu karena ditambah kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan cepat saji dan olahan, kurang tidur, dan stres cukup tinggi.
Puasa adalah pengaturan agar tubuh kita bisa melakukan detoksifikasi dengan lancar, kurang lebih sekitar 12 - 14 jam.
Baca Juga: Cocok Jadi Menu Buka Puasa, 5 Manfaat Makan Kolang-Kaling untuk Kesehatan
Tubuh membutuhkan tidur setidaknya tujuh jam dan seseorang disarankan tidur setidaknya empat jam setelah makan malam.
"Saat setelah makan tubuh akan memproduksi insulin, kalau kita langsung tidur, maka liver tidak memproduksi secara alami untuk proses detoksifikasinya," demikian jelas pakar kesehatan, dr Fanny R Imannuddin, M.Biomed (AAM ),ABAARM.
Ia juga menyarankan orang-orang memilih buah karena juga mengandung nutrisi lain seperti serat saat berbuka puasa ketimbang hidangan yang sekedar manis.
Baca Juga: Trik Tetap Bugar dan Tidak Mudah Lemas Saat Puasa di Bulan Ramadan
"Sebaiknya kita konsumsi yang tingkat seratnya tinggi, kadar vitamin juga cukup baik sebagai tambahan antioksidan. jadi bukan sekedar gula yang diproses," ujar dia yang berfokus pada bidang estetik itu dalam IG Live Morula IVF bersama Cookpad Indonesia bertajuk "Puasa Itu Menyehatkan", Jumat.
Fanny mengingatkan, saat berbuka puasa orang-orang memerlukan glukosa karena lebih cepat dicerna atau diserap tubuh. Glukosa ini dapat berasal dari beragam sumber antara lain buah-buahan, nasi, tepung, ubi yang akan berubah menjadi 12 unit energi. Di antara pilihan ini, buah yang disarankan.
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan orang-orang mencukupi kebutuhan nutrisinya saat berbuka puasa dan sahur agar detoksifikasi atau upaya menetralisir racun yang menjadi salah satu manfaat berpuasa selama Ramadhan, dapat berjalan maksimal.
Baca Juga: Menteri Agama Ikuti Arahan Presiden Mentiadakan Buka Puasa Bersama
"Kalau pemberian nutrisi saat sahur yang tidak sehat, maka proses detokfisikasi tidak maksimal. Mungkin lebih banyak karbohidratnya, protein, atau makanan yang sifatnya hanya manis saja. Tubuh butuh nutrisi yang lengkap, seimbang," jelas Fanny.***
