Network
HARIAN BOGOR RAYA - Para peneliti menemukan hubungan kuat antara konsumsi nutrisi dan waktu tidur. Para peneliti itu tidak dapat menemukan hubungan dengan durasi tidur karena sebagian besar peserta tidur rata-rata tujuh hingga delapan jam di malam hari.
Studi hubungan nutrisi dan tidur ini dipresentasikan pada American Physiology Summit, pertemuan tahunan unggulan American Physiological Society (APS), di Long Beach, California akhir pekan lalu.
Para peneliti memperingatkan studi hubungan nutrisi dan tidur tidak boleh ditafsirkan sebagai sebab dan akibat, tetapi dapat menunjukkan bagaimana berbagai aspek kesehatan secara bersamaan dapat berkontribusi pada kinerja dan potensi pemulihan atlet.
Baca Juga: Tips Pola Tidur, Olahraga Hingga Pola Makan dari Pelatih Kebugaran
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah mengevaluasi pola kesehatan yang serupa pada kelompok atlet yang lebih besar untuk memahami bagaimana pola ini dapat memengaruhi kesuksesan mereka.
Perlu diketahui, sebuah penelitian baru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa asupan dalam makanan dapat menentukan waktu tidur seseorang.
Kualitas tidur yang baik tidak hanya memberikan istirahat dan pemulihan tetapi juga melindungi orang dari banyak masalah kesehatan jangka panjang seperti stres, masalah jantung hingga diabetes.
Baca Juga: Fakta Penting Soal Durasi Tidur Siang dan Potensi Fibrilasi Atrium
