Network
HARIAN BOGOR RAYA - Oksidasi atau menampung bakteri berpotensi memicu reaksi alergi, ruam atau jerawat dari tabir surya melewati batas tanggal kedaluwarsa.
Cara termudah mengetahui masa pakai produk, menurut Farnsworth, yakni melihat tanggal kedaluwarsa dari produk tabir surya. Jika tidak menemukan, seseorang bisa mengamati tanda-tanda produk sudah lewat masa pakai atau tanggal kedaluwarsa, yakni tampak berair, kering atau berpasir, warnanya dan baunya berubah.
Tanggal kedaluwarsa umumnya tiga tahun pasca tabir surya diproduksi dan ini tercantum pada botol atau tabung tabir surya. Jika tidak, tuliskan tanggal saat membeli produk itu.
Baca Juga: Ketahui Risiko Saat Dewasa Jika Anak Laki-laki Kelebihan Berat Badan
Sementara, pakar kesehatan di Mayo Clinic mengingatkan orang-orang menjauhkan tabir surya dari sinar matahari langsung. Saat mereka berada di luar, sebaiknya simpan tabir surya di tempat teduh atau bungkus dengan handuk.
Masalah utama yang bisa muncul saat seseorang menggunakan tabir surya kedaluwarsa, yakni sunburn atau kondisi iritasi pada kulit akibat paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang berlebihan.
Seiring waktu, kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan menyebabkan kulit menua sebelum waktunya, menurut Skin Cancer Foundation.
Baca Juga: Ketahui Tata Laksana yang Baik Sejak Kecil Hingga Dewasa Bagi Pasien Talasemia
"Setelah tabir surya kedaluwarsa, maka benda ini kehilangan kemanjurannya dan tidak akan memberi perlindungan," kata pakar dermatologi di Westlake Dermatology, Houston, Texas, Neil Farnsworth, MD seperti disiarkan Livestrong pada Sabtu (13/5).
