Kerusakan saraf yang berujung kepada neuropati disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya luka eksternal, peradangan, trauma pasca operasi, merokok, diabetes, konsumsi minuman beralkohol, kemoterapi, kekurangan nutrisi/vitamin, faktor genetik, hingga saraf terjepit karena terlalu sering menggunakan gawai atau berkendara.
Winnugroho menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah neuropati yaitu melakukan kontrol dan manajemen penyakit kronis dengan baik, mengonsumsi diet yang bergizi, olahraga rutin, serta menjauhi rokok dan minuman beralkohol.
Baca Juga: Pakar Gizi Ungkap Cara Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Jika gejala kesemutan, kebas, dan nyeri pada saraf muncul secara tiba-tiba, dalam jangka waktu yang lama, dan bertambah parah, Winnugroho menganjurkan untuk segera periksa dan berobat ke dokter.
Winnugroho menjelaskan asupan vitamin B neurotropik yang meliputi vitamin B1, B6, dan B12 sangat penting bagi kesehatan saraf sekaligus dapat menurunkan gejala neuropati sampai 62,9 persen dalam tiga bulan.
"Dengan pemberian vitamin B1, B6, dan B12 gejala neuropati itu yang kita nilai dengan total symptom score ternyata menurun sampai 62,9 persen selama pemakaian tiga bulan," ujar Winnugroho.
Baca Juga: Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Kesehatan, Termasuk Orang Berisiko Genetik Tinggi
Vitamin B1, B6, dan B12 memiliki peran masing-masing dalam proses pemulihan saraf. Vitamin B1 berperan dalam mempercepat proses pembentukan energi, vitamin, dan DNA yang dibutuhkan dalam regenerasi jaringan sel saraf.