Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ada beberapa gejala kekurangan protein yang bisa jadi adalah cara tubuh tahu agar konsumsi lebih banyak protein.
Ada sindrom malabsorpsi, dimana seseorang tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik. Hal itu adalah sebab kekurangan protein pada tubuh.
Terjadinya Malabsorpsi itu saat tubuh kekurangan enzim pencernaan, seperti pepsin dan kekurangan asam klorida (HCL) di lambung. Itu hal yang diperlukan demi pencernaan protein. Usia atau pola makan buruk yang banyak mengonsumsi makanan olahan adalah penyebab umum.
Baca Juga: Kerap Dikonsumsi Pengunjung Gym dan Binaragawan, Ketahui Deretan Manfaat Konsumsi Protein
Ahli gizi terdaftar dan instruktur koki di Institute of Culinary Education Susan Greeley, seperti disiarkan laman Well and Good, dilansir melalui Antara, menyoroti 11 gejala kekurangan protein yang mungkin merupakan cara tubuh tahu untuk mengonsumsi lebih banyak protein.
- 1. Penyembuhan luka yang lama
Jika memiliki luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, hal itu mungkin disebabkan oleh kekurangan protein yang menyebabkan pembentukan kolagen terganggu, dan luka juga bisa bertambah parah.
- 2. Daya tahan tubuh lemah dan sering infeksi
Asupan protein yang rendah juga dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Mekanismenya berkaitan dengan peran asam amino dalam membentuk antibodi, alias protein, dan mengatur respons imun, kata Greeley.
Baca Juga: Deretan Jenis Sayuran Dengan Kandungan Nutrisi Protein Tinggi
- 3. Kehilangan masa otot
"Ini biasanya berkaitan dengan usia, tapi, bisa terjadi pada semua usia karena kekurangan gizi, gangguan makan, penyakit, dan sebagainya," kata Greeley.
Oleh karena itu, menjaga asupan protein seiring bertambahnya usia sangatlah penting. Beberapa cara mudah untuk tetap menjaga asupan protein adalah makan makanan berprotein tinggi seperti selai kacang berprotein tinggi , smoothie dengan beberapa bubuk protein atau membuat salad pasta berprotein tinggi dalam jumlah besar untuk dinikmati sepanjang minggu.
- 4. Kekuatan tulang melemah
Hal itu dapat menyebabkan lebih banyak patah tulang, terutama pada orang lanjut usia. Pembentukan, dan perbaikan kolagen pada berbagai tahap kehidupan terganggu oleh kekurangan protein, begitu pula massa otot, dan keduanya bekerja sama.
