Studi Terbaru Tunjukkan Dampak Perokok yang Dominan Merokok

- 31 Desember 2023, 11:23 WIB
Ilustrasi perokok/foto: pixabay.com/cherylholt
Ilustrasi perokok/foto: pixabay.com/cherylholt /

HARIAN BOGOR RAYA - Studi terbaru dari Washington University School of Medicine di St. Louis di Amerika Serikat, MO (WashUMed) menganalisis data dari UK Biobank dengan melibatkan 32.094 peserta Eropa. Hasil studi itu menunjukkan, mereka yang dominan merokok mengalami tingkat penyusutan otak lebih besar.

Penyusutan otak atau atrofi ini melibatkan hilangnya neuron dan hubungan di antara mereka. Lalu, bisa mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi dengan baik.

"Merokok memengaruhi tingkat berbagai neurotransmiter di otak, yang mungkin berkontribusi terhadap kerusakan saraf dan atrofi seiring berjalannya waktu," jelas peneliti dari Klinik Otak Sehat di Long Beach, CA, dr Dung Trinh dikutip dari Medical News Today melalui PMJ News.

Baca Juga: Perokok Wajib Tahu! Deretan Manfaat Berhenti Merokok Bagi Kesehatan Anda

Tambah Dokter Trinh, atrofi bisa memberi hambatan komunikasi antar wilayah otak yang berbeda, mengakibatkan penurunan kognitif.

Studi ini menemukan bahwa merokok tidak hanya terkait dengan penyusutan otak, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan kognitif, demensia, dan penyakit Alzheimer (AD).

Hasil studi ini menyoroti bahwa berhenti merokok kapan saja bisa menghentikan hilangnya materi abu-abu lebih lanjut, meskipun otak tidak mampu memulihkan massa aslinya setelah mengalami penyusutan.

Baca Juga: Bahaya Perokok Produk Tembakau Alternatif, Termasuk Nikotin Hingga TAR

Walaupun risiko merokok terhadap paru-paru dan jantung sudah lama diketahui, penelitian ini mencoba untuk mengisi kesenjangan dalam pemahaman efek berbahaya merokok terhadap otak.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x