Rekomendasi Makanan Sehat Bagi Pasien Kanker

- 28 Februari 2024, 20:34 WIB
Ilustrasi pasien kanker.
Ilustrasi pasien kanker. /Reuters/Shaun Best/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada rekomendasi makanan sehat bagi pasien kanker yang bisa Anda modifikasi dalam berbagai bentuk. Hal itu bisa dilakukan jika ada terjadi gangguan makan atau tanda-tanda malnutrisi pada pasien kanker. Contohnya seperti dalam bentuk modifikasi blender, cincang, hingga bentuk lunak atau halus lainnya seperti dalam bentuk bubur.

Jangan sampai asupan nutrisi pasien kanker kurang dari 60 persen kebutuhan tubuhnya selama satu minggu. Hal itu agar pasien terhindar dari risiko malnutrisi.

“Kadang-kadang ada mitos atau misinformasi yang membatasi asupan makanan pada pasien kanker. Sebetulnya tidak sepenuhnya salah, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi pasien,” kata Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Wiji Lestari.

Baca Juga: Fakta Munculnya Kanker Prostat Pada Pria

Jika pasien sudah mengalami malnutrisi berat, sebaiknya jangan batasi pasien dalam mengonsumsi makanan sehat. Saran Wiji agar lebih memilih makanan yang disukai pasien kanker agar mereka dapat memakannya dengan baik.

 “Cairan itu harus diperhatikan karena dehidrasi bisa memperburuk kondisi pasien kanker. Jaga juga kebersihan rongga mulut pada pasien,” tutup Wiji.

Ia pun menjelaskan pentingnya asupan makanan sehat bagi pasien pengidap kanker untuk jenis apapun agar terhindar dari risiko malnutrisi.

Baca Juga: Sayangi Hati Anda, Ini Kata Ahli Kesehatan Kebiasaan Begadang Menyebabkan Sejumlah Risiko Kanker Hati

“Nutrisi ini penting untuk pengidap kanker, baik yang baru terdiagnosis maupun sedang menjalani terapi karena pengidap kanker sangat berisiko mengalami malnutrisi,” kata Wiji, dilansir dari Antara. 

Hal ini disebabkan karena sel kanker umumnya melepaskan zat-zat pro inflamasi atau peradangan, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme zat gizi pada tubuh. Semakin tinggi laju metabolisme tubuh, maka semakin besar juga kebutuhan nutrisi pada tubuh.

Apabila nutrisi tubuh dari makanan sehat ini tidak terpenuhi dengan baik, pasien kanker akan lebih berisiko mengalami malnutrisi. Tidak hanya itu, risiko malnutrisi pada pasien kanker juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti efek samping terapi kanker, komplikasi atau gejala penyerta penyakit kanker, masalah psikis, dan lainnya.

Baca Juga: Cara Diagnosis dan Gejala Kanker Paru, Wajib Anda Ketahui

Jika malnutrisi berlanjut, dikhawatirkan pasien akan menderita kaheksia kanker yang bisa menjadi penyebab sekitar 20-30 persen kematian pada penderita kanker.

Kaheksia kanker ditandai dengan penurunan berat badan lebih dari 5 persen dalam 12 bulan atau kurang, kelelahan fisik atau mental dan ketidakmampuan beraktivitas normal, anoreksia, massa dan kekuatan otot menurun, hingga tanda-tanda inflamasi yang meningkat.

"Kaheksia kanker kisarannya bervariasi, tergantung jenis dan stadium atau beratnya kanker. Namun, bisa terjadi pada sekitar 70 persen penderita kanker,” kata Wiji.

Baca Juga: Hal Penting Soal Pemeriksaan Gejala Kanker Prostat

Untuk menghindari risiko malnutrisi dan kaheksia kanker, Wiji mengatakan pentingnya skrining risiko malnutrisi pada pasien kanker. Skrining risiko malnutrisi harus dilakukan sedini mungkin, bahkan saat pasien baru pertama kali didiagnosis kanker agar dokter dapat memonitor status gizi pasien dan merekomendasikan makanan sehat yang tepat bagi mereka.

Secara umum, pasien kanker yang masih dapat beraktivitas seperti biasa membutuhkan kalori sebanyak 30-35 kkal/kg BB/hari. Bagi pasien yang lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, kalori yang dibutuhkan sebanyak 20-25 kkal/kg BB/hari, serta pasien obesitas membutuhkan kalori yang disesuaikan dengan berat badan ideal.

“Yang cukup tinggi peningkatan kebutuhan nutrisi pasien kanker adalah protein karena kaitannya dengan penurunan massa otot mereka,” kata Wiji.

Baca Juga: Kenali Tumor Padat Pada Anak Hingga Kanker

Pasien kanker memerlukan asupan protein sebanyak 1.2-2 gr/kg BB/hari dan disesuaikan dengan fungsi ginjal serta hati pasien.

Wiji memberi rekomendasikan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino rantai cabang (BCAA). Hal itu guna memperbaiki selera makan dan mempertahankan massa otot pasien. BCAA bisa didapat dari putih telur, ikan, ayam, daging sapi, susu, kacang kedelai, tahu, tempe, dan kacang polong.

Pasien kanker pun bisa mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3. Makanan dengan kandungan tersebut bisa didapat dari ikan kembung, tuna, makarel, lele, dan salmon, selain BCAA. Asam lemak omega-3 juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen minyak ikan EPA sebanyak 2 gr/hari.

Baca Juga: Risiko Kanker Paru-paru dan Pilihan Berhenti Merokok

Pasien kanker pun membutuhkan asupan lemak sebanyak 25-30 persen dari energi total, serta kebutuhan karbohidrat yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Pemenuhan makanan karbohidrat ini bisa didapat dari nasi, ubi, singkong, kentang, jagung, gandum, dan buah-buahan.

"Vitamin dan mineralnya juga perlu diberikan, tetapi jangan berlebihan karena ini kaitannya dengan beberapa interaksi terapi pengobatan,” kata Wiji.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah