Hal Penting Soal Pembatasan Konsumsi Kopi dan Teh Saat Ramadhan

- 17 Maret 2024, 15:58 WIB
Ilustrasi kafein, nikmat kalau sedikit, berbahaya jika berlebihan
Ilustrasi kafein, nikmat kalau sedikit, berbahaya jika berlebihan /pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Masyarakat kerap kali minun minuman dengan kafein seperti kopi dan teh dan ditambahkan gula atau susu, baik full cream maupun susu rendah lemak.

Sementara, pembatasan konsumsi teh dan kopi (kafein, red), memiliki tujuan untuk menghindari konsumsi gula berlebih. Masyarakat pun tetap harus menjaga asupan gula dan garam sama seperti pada hari-hari sebelum puasa. Hal ini untuk menjaga tubuh dari penyakit diabetes dan hipertensi.

Masih terkait kafein, selain menjaga asupan gula dan garam, ia juga mengingatkan untuk rutin mengonsumsi makanan yang memiliki serat agar pencernaan tetap sehat selama melaksanakan ibadah puasa. 

Baca Juga: Deretan Bahaya Konsumsi Kafein Berlebihan dalam Keseharian

“Dikonsumsi secukupnya untuk menghindari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, jangan lupa konsumsi serat yang cukup berasal dari buah dan sayur untuk menjaga kesehatan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa sehingga perut terasa nyaman,” saran ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani. 

Ia pun mengatakan, Anda boleh konsumsi teh atau kopi sepanjang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Hanya saja, ada aturan frekuensinya agar tidak mengganggu puasa.

“Konsumsi teh dan kopi harus dikonsumsi secukupnya, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari nya, selebihnya dianjurkan minum air putih,” kata Fitri, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Tukang Ngopi, Wajib Tahu Minum Kopi Tanpa Gula

Fitri mengatakan mengonsumsi teh dan kopi sudah menjadi kebiasaan minum masyarakat Indonesia pada umumnya. Biasanya teh juga merupakan suatu kebiasaan yang diminum untuk membatalkan puasa.

Teh, kata Fitri, dinilai lebih aman di lambung untuk digunakan sebagai pembatal puasa bagi penderita asam lambung, berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang bisa mengganggu orang dengan lambung sensitif, maka dianjurkan untuk mengonsumsinya setelah perut terisi.

“Teh sejauh ini lebih aman untuk penderita penyakit lambung berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang dapat mengganggu pada orang sensitif lambungnya,” tulisnya.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Kantong-kantong Teh Reguler dan Pertumbuhan Jamur

Pecinta teh atau kopi juga tidak perlu khawatir karena meskipun minuman ini bersifat diuretik atau merangsang buang air kecil, namun tidak menimbulkan rasa haus yang berlebihan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah