HARIAN BOGOR RAYA - Kepala Pusat Riset Kesejahteraan Sosial Desa dan Konektivitas BRIN, Alie Humaedi menyebut bahwa temuan itu membuktikan, tempe menjadi kekayaan kuliner yang luar biasa. Juga menjadi makanan khas di Indonesia.
"Ada tempe bacem, tempe goreng, mendoan, dan bermacam-macam. Ada 625 kuliner yang berbasiskan tempe," kata Alie.
Sejarah panjang ratusan tahun membuat lidah masyarakat akrab dengan tempe. Dan tempe tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan masyarakat desa saja, tetapi juga dikonsumsi oleh masyarakat kota.
Baca Juga: Olahan Sambal Tempe Kemangi Bumbu Kencur jadi Lauk yang Nikmat
Alie memandang sejarah panjang peradaban bangsa ini telah menjadi catatan berarti tentang eksistensi tempe, baik ada di dalam prasasti maupun berbagai manuskrip.
"Bukan hanya sudah menempel di dalam prasasti atau manuskrip, tetapi tempe juga menjadi budaya hidup kita dan budaya kuliner kita," tuturnya.
Sementara, Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan Institut Pertanian Bogor (IPB), Made Astawan menyebut, tempe mempunyai sejarah panjang dalam peradaban Indonesia. Pasalnya, sudah ada sejak abad ke-16.
"Kata tempe pertama kali muncul dalam Serat Centhini. Centhini adalah suatu buku tentang kehidupan masyarakat Jawa pada abad ke-16," kata Made, dilansir dari Antara.