Network
HARIAN BOGOR RAYA - Sarana untuk melarikan diri dari kenyataan dan menghindari masalah bisa saja dilakukan banyak orang, salah satunya dengan menonton video atau menggunakan perangkat digital.
Walau bisa membantu untuk sementara waktu, tindakan menggunakan perangkat digital itu bisa mencegah individu mengatasi masalah mereka secara efektif, juga bisa meningkatkan tekanan dalam jangka panjang.
"Paparan terus-menerus terhadap gambaran ideal dan kehidupan yang terkurasi dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan rendah diri, terutama di kalangan generasi muda, sehingga meningkatkan risiko depresi dan kecemasan," kata Natalie Rosado, konselor kesehatan mental berlisensi dan pendiri Tampa Counseling Place, masih terkait perangkat digital.
Baca Juga: Hasil Penelitian Tunjukkan Rasio Bahaya Depresi
Jelasnya, menghabiskan waktu secara berlebihan di depan layar dapat menggantikan interaksi tatap muka bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, kesepian, dan keterpisahan dengan kehidupan nyata.
Rekomendasinya, beberapa langkah untuk membatasi waktu pemakaian perangkat digital, antara lain dengan menggunakan aplikasi pelacak durasi layar yang bisa membantu individu menyadari kebiasaan penggunaan mereka. Juga mengidentifikasi area-area yang memerlukan pembatasan.
Berikutnya, membatasi notifikasi agar bisa fokus melaksanakan tugas dan tidak tergoda untuk menggunakan layar jika tidak perlu serta mencari hiburan alternatif yang tidak melibatkan layar seperti permainan papan, teka-teki, kerajinan tangan, atau aktivitas fisik.
Baca Juga: Deretan Tumbuhan Hias Terbukti Efektif Redakan Stres Hingga Depresi
Kesulitan berkonsentrasi, kurangnya kejernihan mental, dan pikiran yang terus melompat dari satu hal ke hal lain dikaitkan dengan kondisi yang disebut popcorn brain atau "otak berondong jagung", yang seringkali dihubungkan dengan menghabiskan waktu berlebihan di depan layar.
