Peneliti Ungkap Bahaya Kandungan Bromat Pada Tubuh

- 21 Juni 2024, 22:06 WIB
Ilustrasi tubuh manusia.
Ilustrasi tubuh manusia. /Pixabay/PublicDomainPictures/

HARIAN BOGOR RAYA - Pusat Riset Sumber Daya Geologi, BRIN, Rizka Maria mengatakan mengungkap fakta terkait bahaya kandungan bromat tinggi bagi tubuh. Beberapa penelitian di luar negeri, termasuk di dalam negeri menunjukkan keberadaan indikasi berbahaya dari bromat bagi kesehatan tubuh manusia. 

Pada penelitian itu, awalnya diuji kepada hewan, dan kemudian diuji kepada manusia. Hasilnya, ada gejala yang ternyata timbul pada tubuh manusia. 

"Gejala-gejala yang ringan yang ditemui ketika mengkonsumsi air minum dalam kemasan dengan paparan bromat yang tinggi itu akan menyebabkan mual, tidak enak badan, nyeri, gangguan saraf, mual, muntah dan sebagainya," katanya, dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, masih soal dampak bromat pada tubuh.

Baca Juga: Bromat dalam AMDK dan Potensi Gangguan Pada Sistem Saraf Pusat

Gejala-gejala itu, ujarnya, bisa ditanggulangi oleh medis, paparan bromat yang tinggi memiliki dampak jangka panjang. "Tetapi jika keterpaparan ini berlanjut selama 10 sampai 20 tahun ini akan menimbulkan efek karsinogenik pencetus kanker atau gangguan ginjal," katanya.

Residu pada ozonasi atau bromat ini, ujarnya, jika terendap di bagian tubuh, seperti ginjal atau anggota tubuh yang lain, bisa menimbulkan efek samping yang buruk bagi Kesehatan. Sementara, bromat merupakan senyawa yang terkandung dalam air minum dalam kemasan (AMDK). Bromat kini menjadi perbincangan publik. Pasalnya, senyawa dengan rumus kimia BrO₃⁻ itu diinfokan lebih berbahaya dari BPA. Juga memiliki dampak yang fatal bagi kesehatan. 

Baca Juga: Obat Herbal Mengatasi Mual Saat Hamil: Campuran Kayu Secang, Pandan, Jahe, dan Madu

Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat Bromat berada di dalam air itu sendiri. Berbeda dengan BPA yang berasal dari kemasan pangan dan masih belum teruji kebenaran dampaknya. 

Masyarakat pun menjadi khawatir akan kesehatan mereka jika mengkonsumsi AMDK dengan kandungan bromat. Padahal, jika bromat yang terkandung tak melebihi ambang batas yang ditentukan tidak akan berdampak buruk. 

 

Batas Ambang Bromat di AMDK 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, batas aman bromat adalah 10 mikrogram per liter. Di Indonesia, ada pula regulasi yang mengaturnya. Regulasi makanan dan minuman diatur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). AMDK mengacu pada SNI 3553:2015. Hal ini ditentukan setelah melakukan pengujian kepada hewan dan manusia. 

Baca Juga: Viral di Tiktok! Resep Agar-agar Lele Membuat Netizen Mual

 

 Imbauan Perusahaan AMDK 

Sebagai peneliti sekaligus konsumen, Rizka mengatakan sebelum memberi tahu mengenai konsentrasi bromat pada AMDK, pihaknya telah melakukan penelitian terlebih dahulu. 

"Kita melakukan penelitian, mulai dari sumbernya air minum dalam kemasan itu kan ada di beberapa mata air di pegunungan, di situ kita menilai biasanya secara generik pada mata air ini apakah sudah mengandung bromin. Ketika dia sudah aman brominnya, kemudian pada proses ozonisasi apakah dia terpaparnya terlalu tinggi atau tidak," katanya.

Ia pun ingin memberi saran kepada beberapa produsen air minum dalam kemasan untuk mencantumkan label kadar bromat agar masyarakat tenang mengkonsumsi AMDK tersebut. "Karena kita ketahui bahwa kepercayaan masyarakat terhadap AMDK sangat tinggi, karena kepercayaan masyarakat terhadap air di sumur gali sumur mulai tergeser," katanya. 

Baca Juga: Ketahui Apa yang Bisa Dilakukan Jika Pusing dan Mual Saat Mandi

"Karena beberapa kontaminan antropogenik yang ada disekitar jadi kepercayaan terhadap air minum dalam kemasan sudah mulai tinggi pada masyarakat," ujarnya. Cara Mengurangi Risiko Bahaya Bromat Dalam kesempatan berbeda, Rizka Maria juga memberikan beberapa tips agar masyarakat dapat mengurangi risiko bahaya konsumsi bromat dalam AMDK. Menurutnya, masyarakat harus selektif dalam memilih produk-produk air minum mineral kemasan. Lebih jauh, ia menyebut sejumlah syarat air mineral kemasan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

“Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang bagus adalah yang mencantumkan sumber airnya, pastikan produk AMDK adalah produk air minum yang telah mendapat izin edar dari Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan halal oleh LPPOM MUI,” katanya.

 Selanjutnya, air mineral kemasan yang baik adalah yang tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak berwarna, harus jernih. Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan kondisi kemasan seperti kemasan dalam kondisi baik, tidak bocor, masih tersegel dengan rapat. “Cek juga masa kadaluarsanya,” ujar Dr. Rizka Maria.***

 

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan jjudul "Bukan Hanya Mual dan Muntah, Ini Dampak Fatal Bromat pada Tubuh".

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah