Kata Dokter Soal Polusi Udara Hingga Langkah Out The Box

- 3 September 2023, 12:54 WIB
Ilustrasi Polusi Udara di ibukota Jakarta
Ilustrasi Polusi Udara di ibukota Jakarta /

HARIAN BOGOR RAYA - Secara umum, baik polusi udara maupun masalah kesehatan lain, setiap negara tidak harus 100 persen mengikuti WHO. Masing-masing negara dapat menentukan kriteria sendiri. Termasuk kebijakan kesehatan lain.

"Khusus tentang kadar PM 2.5 versi WHO, maka angka yang dipakai sekarang adalah angka baru. Dengan angka ini maka sekitar 90 persen anak-anak di dunia terpapar dengan polusi di atas ambang batas WHO," kata Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama.

Ia merujuk publikasi AQLI pada 29 September lalu soal India. Antara lain menyebutkan tingginya kadar polusi udara 2021 ternyata memberi dampak penurunan rentang usia penduduk New Delhi menjadi lebih pendek 11,9 tahun, jika digunakan batas aman menurut WHO.

Baca Juga: Dokter Ungkap Pentingnya Cegah Dampak Buruk Polusi Udara Hingga Kunjungi Klinik Kecantikan

"Analisa lain menunjukkan apabila menggunakan data standar polusi nasional India maka penduduk New Delhi dapat kehilangan usia harapan hidup selama 8,5 tahun," kata Tjandra menjelaskan.

Ia pun berpendapat, upaya terobosan out of the box , tidak biasa, sekarang ini lebih diperlukan agar polusi udara dapat segera terkendali sehingga tak sampai berdampak panjang.

"Dampak jangka pendek yang sudah terlanjur terjadi jangan sampai menjadi dampak jangka panjang yang mengkhawatirkan," kata Tjandra, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Saran Penting Soal Keluhan Pernapasan Akibat Polusi Udara

Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu mengatakan situasi polusi udara saat ini sangat serius apapun standar yang dipakai, termasuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x