Peningkatan Wabah Pneumonia di China, ini Kata Budi Gunadi Sadikin

- 1 Desember 2023, 01:31 WIB
Ilustrasi Pneumonia.
Ilustrasi Pneumonia. /Universitas Airlangga/

“Saya rasa orang tua pastikan makannya anak-anak cukup untuk menghadapi virus dan bakteri itu kan yang penting daya tahan tubuhnya baik,” ucapnya.

Saat ini di China terdapat 205 klaster influenza dalam seminggu yang dimulai pada 13 November, menurut who Hal itu dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada 13 November 2023.

Jumlah itu tentunya lebih meningkat dibandingkan pada minggu sebelumnya yaitu sebanyak 127 klaster.

Baca Juga: Pengamat Politik UI: Damai itu bisa Dicapai kalau Aparatur Negara Netral

Gejala Pneumonia 

Gejala Pneumonia yang dirasakan oleh pasien yaitu demam, kelelahan dan batuk. Namun demikian sampai hari ini belum ada laporan kematian akibat dari penyakit tersebut.

Komisi Kesehatan Nasional China mengaitkan peningkatan infeksi penyakit pernapasan dengan peredaran patogen yang diketahui, terutama influenza, serta pneumonia mikoplasma, virus pernapasan syncytial, rhinovirus, adenovirus, serta COVID-19.

Selain itu, Faktor lain yang berkontribusi pada penyebaran virus tersebut adalah datangnya musim dingin, yangmana tahun ini merupakan musim dingin pertama di China sejak negara itu mencabut kebijakan nol COVID, hampir setahun yang lalu.

Baca Juga: Bawaslu Larang Tegas ASN dan TNI-Polri Terlibat Politik Praktis

Lebih lanjut Budi mengatakan wabah pneumonia yang menyerang banyak anak di China, bukan disebabkan oleh virus atau bakteri baru seperti COVID-19.

Dan berdasarkan edaran yang dirilis Kemenkes RI dan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lonjakan kasus pneumonia di China baru-baru ini disebabkan oleh virus atau bakteri lama.

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah