Nezar Patria Blak-blakan Soal Kecerdasan Buatan Atau Artificial Intelligence

27 Agustus 2023, 14:10 WIB
Huruf AI (Artificial Intelligence) dan miniatur tangan robot dalam ilustrasi ini diambil pada tanggal 23 Juni 2023. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/

HARIAN BOGOR RAYA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria menyebut bahwa teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence bisa berjalan lantaran mendapatkan masukan berupa data yang sangat banyak (big data) dari berbagai sumber.

"Artificial intelligence ini makanannya data, big data, jadi big data inilah yang diolah, yang kemudian dibuat modelnya, lalu disusun algoritmanya untuk decision making," katanya.

Masih terkait artificial intelligence, ia pun meminta masyarakat tidak mengumbar data pribadi di media sosial lantaran rentan disalahgunakan.

Baca Juga: SPESIFIKASI dan Harga HP Realme 11 2023 Terbaru: Miliki Spek Gahar, Punya Kamera Sensor 108MP

Menurutnya, meski pemerintah telah melaksanakan Gerakan Nasional Literasi Digital dengan salah satu pilarnya yaitu keamanan digital, tetapi upaya meningkatkan kesadaran dalam melindungi data pribadi memerlukan dukungan semua pihak.

"Kesadaran kita tentang data privasi ini juga penting, tidak semua data-data pribadi itu harus diumbar, baik di Facebook, maupun di Google, maupun di manapun, karena banyak juga disalahgunakan," ucap dia, dilansir dari Antara.

Hal itu disampaikannya dalam acara Literasi Digital Santri Milenial di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Baca Juga: Daftar Negara Produsen Kendaraan, Tampilkan Model Hingga Inovasi Kendaraan di GIIAS 2023

Wamenkominfo menyatakan masyarakat yang memiliki literasi digital yang baik akan berhati-hati dalam membagikan dan menerima informasi melalui media sosial.

Menurutnya, banyak contoh korban tindak pidana perdagangan orang yang diakibatkan dari kecerobohan dalam perlindungan data pribadi.

"Ini dimulai dari data pribadi yang terlalu diumbar, kemudian mereka (penjahat) melakukan profiling, dia tahu orang ini ingin cari kerja, ingin segala macam, akhirnya dia betul-betul buat micro targeting buat orang-orang seperti ini," kata dia.

Baca Juga: Daftar Negara Produsen Kendaraan, Tampilkan Model Hingga Inovasi Kendaraan di GIIAS 2023

Nezar pun meminta masyarakat waspada jika berinteraksi dengan orang yang baru dikenal melalui platform digital.

Dari sisi regulasi, Kementerian Kominfo akan terus memonitor perkembangan teknologi kecerdasan buatan untuk merumuskan regulasi yang tepat.

"Kementerian Kominfo mencoba memonitor, kita tidak ingin melakukan satu regulasi yang menghambat inovasi-inovasi," tuturnya.

Baca Juga: Modifikasi Wuling Air ev Bantu Keperluan Medis Hingga Patroli Polisi

Nezar menambahkan bahwa Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi memang belum mengakomodasi perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang semakin pesat, namun aturan turunan berupa Peraturan Presiden akan mengatur tentang pengamanan data pribadi untuk keperluan kecerdasan buatan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler