Politisi Berpengaruh Curhat Alasan Desak Pemerintah AS Larang Penggunaan TikTok

10 November 2023, 21:24 WIB
Ilustrasi TikTok terkait perkiraan algoritma TikTok di tahun 2024. /pixabay/antonbe

HARIAN BOGOR RAYA - Politisi berpengaruh, termasuk 6,Polit mendesak agar pemerintah AS melarang menggunaan TikTok. Alasan yang digunakan adalah terkait dugaan bias aplikasi tersebut terhadap konten anti Israel dan anti Yahudi.

"Meskipun masalah keamanan data adalah hal yang paling penting, yang jarang dibicarakan adalah kekuatan TikTok untuk secara radikal mengubah gambaran dunia yang dihadapi generasi muda Amerika," tutur Senator AS, Josh Hawley.

"Perang Israel dengan Hamas yang sedang berlangsung adalah ujian yang penting,” kata Hawley dalam suratnya kepada Menteri Keuangan AS Janet Yellen, masih terkait TikTok. 

Baca Juga: Benarkah TikTok Shop Dibuka Kembali pada 10 November 2023? Ini Penjelasan Kemendag!

Desakan itu datang pasca muncul hasil jajak pendapat CAPS-Harris Harvard yang menyebut bahwa 51 persen warga Amerika berusia 18-24 tahun menganggap serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dapat dibenarkan karena keluhan warga Palestina.

Berbeda dengan warga Amerika lanjut usia, menurut Hawley, mereka biasanya sangat mendukung penjajah Israel dan mengecam tindakan Hamas.

“Para analis menghubungkan kesenjangan ini dengan banyaknya konten anti Israel di TikTok, tempat sebagian besar pengguna internet muda mendapatkan informasi tentang dunia,” kata Hawley.

Baca Juga: Gegara Dilarang Lihat TikTok, Seorang Suami Aniaya Istri Hingga Tewas di Bogor

Dia menuduh, algoritma TikTok inilah yang bertanggung jawab atas berubahnya kultur 'orang AS', yang biasa mendukung penjajah Israel menjadi pro PPalestina.m

Ia pun meminta pemerintahan Biden untuk melarang penggunaan TikTok karena konten anti-Israel yang kian merebak.

Tak henti di situ, Perwakilan Mike Gallagher dari Wisconsin juga mengatakan aplikasi tersebut 'mencuci otak' pemuda Amerika sehingga bersimpati dengan Hamas.

Baca Juga: Viral di TikTok! Kepala Bocah Tersangkut di Kolong Roda Bus

Lagi dan lagi, pemerintah setempat menuduh pejabat Tiongkok menggunakan TikTok untuk menyebar propaganda di tengah masyarakat Amerika.

“Rezim yang membenci Amerika mengendalikan algoritma TikTok dan tahu bagaimana menggunakannya untuk memecah belah dan mendemoralisasi warga Amerika,” kata Rubio, dilansir dari Antara.

Rubio juga menilai semestinya AS sudah lama melarang TikTok sejak 2020 ketika perusahaan tersebut dicurigai menjadi alat pengawasan dan propaganda pemerintah komunis Tiongkok oleh Partai Demokrat.

Baca Juga: Akun TikTok Nada Mahasiswi UNNES yang Tewas Bunuh Diri di Mall Paragon, Banjir Komentar Duka Cita

“Apa yang kami lihat saat ini adalah demonstrasi nyata dari kemampuan tersebut. Kita seharusnya sudah melarang TikTok sejak lama, tapi ini seharusnya menjadi peringatan,” ujarnya.

Selanjutnya, anggota Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok Jacob Helberg melihat pengaruh asing dapat berdampak pada perdebatan penting tentang keamanan nasional yang mempengaruhi kehidupan di Amerika dan juga Israel.

“Semua dari mereka setuju bahwa TikTok adalah risiko nasional,” ujarnya.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler