HARIAN BOGOR RAYA - Jelang Ramadan, biasanya umat muslim memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi kepada sanak saudara, sahabat, kawan maupun rekan.
Itu dilakukan selain untuk menjalin silaturahmi tentunya juga untuk saling bermaaf-maafan agar puasanya dapat terasa lebih afdol.
Selain bermaafan dengan sanak saudara dan kerabat serta lainnya, jelang Ramadan juga biasanya dimanfaatkan oleh umat muslim kebanyakan untuk melakukan ziarah atau nyekar ke makam para leluhur, orang tua, saudara dan kerabat.
Baca Juga: Tradisi Nyekar Sambut Ramadan Mengingatkan Tentang Akhirat, Begini Tatacaranya
Tradisi nyekar jelang Ramadan sendiri yaitu merupakan tradisi turun temurun adat istiadat bagi sebagian umat muslim di tanah air, dimana tradisi ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali tentang keberadaan mereka ditengah kita sebelum mereka meninggal dunia.
Selain itu, tujuan nyekar atau ziarah yaitu untuk mendo'akan bagi siapapun yang sudah meninggal dan biasanya bagi orang tua dan keluarga.
Pada kesempatan itu, nyekar juga dimanfaatkan bagi mereka yang melakukannya untuk membersihkan makam yang dikunjungi.
Baca Juga: Momen HPN 2023 Para Wartawan Kabupaten Bogor akan Ziarah ke TMP Pondok Rajeg Cibinong
Dan biasanya bagi mereka yang melakukan ziarah atau nyekar, mereka akan membawa bunga dan air mawar yang akan ditaburkan di makam.
Sebenarnya hal itu bagi sebagian orang hanya untuk menghiasi makam dan memberi kesan yang nampak bahwa mereka berkunjung ke makam yang dimaksud.***