Penting! Fakta Soal Permen Asam dan Kecemasan

26 April 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi permen. /Pixabay/daria-yakovleva/

HARIAN BOGOR RAYA - Permen asam bukan obat kecemasan. Ahli kesehatan mental menganggapnya sebagai perbaikan jangka pendek atau bahkan teknik yang tidak sehat.

“Terutama menggunakan makanan manis seperti permen untuk mengurangi gejala panik dapat berkembang menjadi mekanisme koping yang maladaptif,” ujar Psikiater di Pathlight Mood & Anxiety Center Toya Roberson-Moore, terkait permen asam.

Masih menanggapi soal permen asam, sebuah studi tahun 2017 menemukan strategi pengalih perhatian paling membantu jika digabungkan dengan latihan penerimaan.

Baca Juga: Waktu Terbaik Periksa Diri Soal Kanker Kulit dan Penyembuhannya

Jika seseorang cemas atau mengalami serangan panik terus menerus, daripada mengandalkan sebungkus permen asam, sebaiknya mencari bantuan dari ahli kesehatan mental. Para pakar mungkin menyarankan dia terapi bicara, pengobatan, latihan mindfulness, atau kombinasi perawatan.

Berbicara dampak permen bagi tubuh, makanan ini dikatakan memiliki indeks glikemik tinggi sehingga dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang cepat.

“Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, jumlah protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF) berkurang. BDNF berperan dalam mengurangi kecemasan dan kepanikan. Jadi, kekurangan BDNF pada akhirnya dapat memperburuk kecemasan dalam jangka panjang," demikian jelas Moore.

Baca Juga: Peneliti Beberkan Hubungan Kuat Antara Konsumsi Nutrisi dan Waktu Tidur

Perlu diketahui, menghisap permen asam sama halnya dengan menjentikkan karet gelang di pergelangan tangan, termasuk teknik pengalih perhatian untuk mencegah kecemasan atau panik.

Moore menyebut, panik atau cemas terjadi ketika amigdala atau area otak yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan mengendalikan emosi.

Menurut dia, seperti disiarkan Health, Selasa (25/4) salah satu cara untuk meredamnya adalah dengan mengalihkan perhatian melalui indra pengecapan, penciuman, sentuhan, penglihatan, dan pendengaran.

Baca Juga: Tips Pola Tidur, Olahraga Hingga Pola Makan dari Pelatih Kebugaran

“Permen asam mengalihkan perhatian kita dengan cepat ke indra perasa, secara intens, yang pada gilirannya meredam amigdala dan memberi akses yang lebih baik ke korteks serebral frontal (bagian berpikir dari otak)," kata Moore.

Hasilnya, bagian berpikir dari otak mengirimkan pesan ke bagian perasaan bahwa tubuh sebenarnya tidak dalam bahaya.

Senada dengan Moore, konselor kesehatan mental John Delony mengatakan sepotong permen asam mungkin cukup untuk mengalihkan seseorang dari lingkaran kecemasan yang tidak ada artinya.

Baca Juga: KLAIM Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 25 April 2023, Edisi GI Gratisan di Suasana Liburan

Menurut dia, teknik ini dapat dibuat lebih efektif dengan dengan menambahkan sensasi fisik lainnya seperti menghirup minyak esensial, menggerakkan jari, mendengarkan musik atau memainkan batu kecil.

“Bersama dengan getaran ringan lainnya, ini berguna untuk menarik orang dari pikiran yang berputar-putar," tutur dia.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler