HARIAN BOGOR RAYA - Komplikasi selama kehamilan, termasuk depresi prenatal berdampak pada kesehatan kardiovaskular jangka panjang.
Masih terkait kehamilan, Ackerman-Banks merekomendasikan siapa pun yang didiagnosis dengan depresi prenatal menyadari implikasi pada kesehatan jantung jangka panjang, mengambil langkah demi menemukan faktor risiko lainnya, dan berkonsultasi dengan dokter untuk menerapkan strategi pencegahan penyakit kardiovaskular.
"Mereka harus juga diskrining untuk diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi, dan menerapkan olahraga, diet sehat, dan berhenti merokok," tambah dia, soal kehamilan.
Baca Juga: Studi Terbaru Soal Covid-19 Selama Kehamilan, Ibu Hamil Wajib Tahu
Perlu diketahui, wanita hamil yang didiagnosis mengalami depresi selama kehamilan cenderung mengalami stroke dan penyakit jantung sepanjang dua tahun setelah melahirkan, menurut sebuah studi dalam Journal of American Heart Association.
Para peneliti dalam studi itu seperti disiarkan Medical Daily 20 April 2023 mengevaluasi risiko pengembangan enam kondisi kardiovaskular yakni gagal jantung, penyakit jantung iskemik, aritmia, kardiomiopati, stroke, dan tekanan darah tinggi, pada wanita yang mengalami depresi selama kehamilan.
Para peneliti menemukan, wanita hamil dengan depresi memiliki kemungkinan 83 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik, suatu kondisi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung.
Baca Juga: Penting! Saran Dokter Spesialis Kandungan Soal Sahur dan Buka Puasa Bagi Ibu Hamil