Sorotan Penting Soal Dampak Menambahkan Lebih Banyak Makanan Seperti Alpukat Hingga Obesitas

11 April 2024, 16:38 WIB
Ilustrasi alpukat /Pixabay/

HARIAN BOGOR RAYA - Temuan dari penelitian yang diterbitkan dalam Current Developments in Nutrition pada bulan Januari lalu memberikan sorotan pada dampak dari menambahkan lebih banyak makanan utuh, baik alpukat atau lainnya, ke dalam pola makan Anda.

“Kita tahu bahwa makanan nabati yang berbeda, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan,  kacang-kacangan, biji-bijian, dan lainnya, memiliki nutrisi yang saling melengkapi dan juga berbeda, yang berdampak pada kualitas makanan kita secara keseluruhan,” kata penulis, ahli fisiologi olahraga, dan ahli gizi terdaftar yang berbasis di San Diego, Wendy Bazilian, menambahkan terkait bahasan Alpukat.

Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan antara penambahan berat badan dan konsumsi alpukat, maka Wendy Bazilian memberi saran seperti apa cara mudah untuk menambahkan alpukat ke dalam makanan menjadi olesan sandwich, dijadikan saus salad krim, smoothie dengan yogurt, lalu dimasukkan ke dalam makanan penutup coklat, dan untuk toping taco atau salad.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Soal Alpukat dan Risiko Penyakit Jantung Hingga Ginjal

Penelitian itu menemukan, saat orang dengan obesitas perut makan satu buah alpukat per hari selama 26 minggu, mereka mengembangkan pola makan yang lebih berkualitas.

Setelah enam bulan mengonsumsi alpukat, pola makan subjek menjadi lebih sejalan dengan pola makan sehat, seperti yang diuraikan dalam Pedoman Diet untuk Orang Amerika.

"Dengan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pedoman diet, kami dapat membantu mengurangi risiko terkena kondisi kronis dan memperpanjang harapan hidup sehat,” kata penulis utama studi Kristina Petersen, profesor ilmu nutrisi di Penn State University, dilansir dari laman Health melalui Antara.

Baca Juga: Buah Alpukat Pengganti Bahan-bahan Kalori Tinggi, Nikmati Saran Makan Alpukat Sederhana dan Lezat

Penelitian awal dilakukan untuk menguji pengaruh asupan alpukat setiap hari terhadap obesitas sentral 1.008 orang dewasa. Menariknya, setelah 26 minggu, Petersen mengatakan angka pada skala subjek tidak mengalami perubahan signifikan dan tidak melihat pengaruh asupan alpukat terhadap lemak perut atau berat badan.

Mereka yang makan alpukat setiap hari lebih cenderung memiliki pola makan yang sejalan dengan parameter makan sehat tersebut. Kelompok ini juga mengalami peningkatan konsumsi sayuran, peningkatan rasio lemak sehat dan tidak sehat, dan penurunan asupan biji-bijian olahan, natrium, dan gula tambahan.

"Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang mengganti sebagian makanan tinggi garam dan produk biji-bijian olahan dengan alpukat atau kadang-kadang mengonsumsi alpukat sebagai pengganti makanan tersebut," kata Petersen.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler