Saran Penting dari Dokter Gizi Jika Anda Alami Kegemukan Atau Obesitas

21 Mei 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi Obesitas /Warta Tidore - Pikiran Rakyat/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada saran agar Anda yang mengalami kegemukan atau obesitas bisa menghndari cheating day atau hari khusus untuk mengonsumsi makanan apapun. Hal itu demi mempercepat penurunan massa tubuh. Juga konsisten diet low calory demi massa tubuh lebih cepat turun ke angka ideal. 

Olahraga teratur, termasuk tidak malas bergerak itu masuk saran lain selain menjaga pola makanan. Bagi pasien kegemukan atau obesitas berat, sebaiknya lakukan olahraga tidak menggunakan beban tubuh, seperti sepeda statis, berenang, dan berjalan kaki di kolam air (khusus penderita obesitas tanpa luka terbuka).

Selepas massa tubuh berkurang banyak, pasien kegemukan atau obesitas sudah boleh melakukan aktivitas olahraga lainnya. Misalnya treadmill, jalan cepat, atau olahraga high impact.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Hubungan Antara Kimchi, Kegemukan Hingga Penurunan Berat Badan

“Menurut saran WHO, kalau mau menurunkan berat badan, olahraganya harus 200-300 menit per minggu, tetapi setidaknya belajar dulu olahraga 150-200 menit per minggu,” kata dokter gizi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam

“Dengan turun 15-20 persen saja, penyakit yang tadi saya sebutkan akan berkurang sendiri,” demikian dijelaskan dr. Nurul Ratna Mutu Manikam.

Katanya, ada beberapa kondisi saat seseorang didiagnosis kegemukan atau obesitas dan kiat diet yang tepat, seperti mengatur porsi makanan dan melakukan olahraga teratur.

Baca Juga: Penekanan Penting dari Peneliti Demi Atasi Epidemi Obesitas

“Seseorang dikatakan kegemukan atau obesitas apabila indeks massa tubuhnya berada di atas angka 25 kg per meter persegi. Indeks massa tubuh ini dilakukan dengan mengukur berat badan dibagi dengan tinggi badan kuadrat," kata dokter lulusan pendidikan dokter spesialis gizi klinis Universitas Indonesia itu.

Saran saat seseorang memiliki indeks massa tubuh di atas 25 kg per meter persegi, maka harus segera melakukan diet sehat demi mengurangi risiko penyakit yang dapat muncul akibat obesitas, seperti serangan jantung koroner, stroke, diabetes, dan lainnya.

Nurul juga membagikan kiat lainnya untuk melakukan diet sehat agar massa lemak dalam tubuh dapat berkurang, tetapi tidak menghilangkan gizi penting yang dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Sorotan Penting Soal Dampak Menambahkan Lebih Banyak Makanan Seperti Alpukat Hingga Obesitas

“Yang paling aman adalah low calory diet dan very low calory diet, artinya makanan itu diatur dalam jumlah porsi dan cara pengolahannya,” ujarnya.

Meski membutuhkan waktu lebih lama untuk menurunkan massa tubuh dibandingkan jenis diet lainnya, low calory diet dinilai lebih alamiah dan aman dilakukan dalam jangka waktu panjang. Bahkan, jenis diet ini dapat dilakukan hampir semua orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

“Jadi, pengaturan makannya harus teratur, ada makan pagi, makan siang, dan makan sore, lalu ada snack agar di antara jam makan itu kita nggak terlalu kalap (ambil banyak makanan),” kata Nurul.

Baca Juga: Langkah Agar Anda Tidak Obesitas dan Gaya Hidup Sehat

Dia melanjutkan, “Untuk jumlahnya kita kurangi, misalnya mengurangi nasi seperempat bagian saja dari porsi biasanya”.

Selain mengatur porsi makanan, penting mengolah makanan untuk diet. Sebaiknya, kurangi makanan bersantan, makanan yang digoreng, dan makanan yang ditambah dengan bahan-bahan tinggi lemak, seperti keju dan krim.

“Jadi, makanannya itu diolah tanpa minyak, misalnya dipanggang, atau minyak sedikit untuk menumis, dikukus, itu cara paling sehat dan alamiah,” kata dia.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler